Ekonom Proyeksikan BI Kembali Tahan Suku Bunga Acuan di 6 Persen
- VIVA/Andry Daud
Jakarta – Bank Indonesia (BI) akan mengumumkan, hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI yang dilakukan pada 16-17 Januari 2024. Salah satunya, terkait kebijakan suku bunga acuan yang saat ini berada di 6 persen.
Ekonom Makro Ekonomi dan Pasar Keuangan di Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat (LPEM) FEB UI, Teuku Riefky memperkirakan pada rapat kali ini BI akan kembali menahan suku bunga kebijakan atau BI Rate.
"Pada Rapat Dewan Gubernur pertamanya setelah mengganti nama BI 7-Days Reverse Repo Rate (BI 7DRR) ke BI Rate, BI perlu menahan suku bunga acuannya di 6 persen pada bulan ini," ujar Riefky dalam laporannya Rabu, 17 Januari 2024.
Riefky menuturkan, ekspektasi bahwa the Fed akan menurunkan suku bunga acuannya di kuartal-I 2024 meningkat. Sehingga mendorong berlanjutnya arus modal masuk ke Indonesia, walaupun melambat pada beberapa minggu terakhir.
Sedangkan untuk pemangkasan suku bunga BI dinilai Riefky, belum perlu dilakukan. Sebab hal itu akan membuat mata uang rupiah mengalami pelemahan.
"Dengan rupiah yang sedikit melemah sejak awal tahun dan inflasi yang tidak menjadi isu saat ini. Kami berpandangan pemotongan suku bunga acuan yang terlalu dini bukan langkah yang tepat diambil oleh BI, karena berpotensi memberi tekanan pada rupiah," jelasnya.
Menurut Riefky, BI perlu mengatur waktu penurunan tingkat suku bunga acuan. Hal itu dengan mengacu pada keputusan the Fed.