Meleset dari Target, Produksi Emas RI Cuma 83 Ton di 2023
- VIVA/Mohammad Yudha Prasetya
JakartaĀ ā RealisasiĀ produksi emas di sepanjang tahun 2023 tercatat hanya mencapai 83 ton, dari target yang dipatok sebesar 106 ton. Hal itu diungkapkan Plt Direktur Jenderal Mineral dan Batu Bara Kementerian ESDM, Bambang Suswantono.
"Dari komoditas emas, realisasi sebesar 83 ton dari target tahun 2023 yaitu sebesar 106 ton," kata Bambang dalam konferensi pers 'Capaian Tahun 2023 dan Program Kerja Tahun 2024 Subsektor Mineral dan Batubara', Selasa, 16 Januari 2024.
Produksi Perak dan Timah Juga Tidak Capai Target
Bahkan, melesetnya realisasi capaian target produksi itu tidak hanya terjadi pada komoditas emas saja, melainkan juga pada komoditas perak dan timah.
"Komoditas perak realisasinya sebesar 348,6 ton, dari target sebesar 489 ton. Lalu dari komoditas timah realisasinya sebesar 67,6 ribu ton, dari target tahun 2023 sebesar 70 ribu ton," ujarnya.
Kemudian, Bambang juga melaporkan bahwa realisasi produksi komoditas feronikel tahun 2023 hanya mencapai sebesar 535,2 ribu ton, dari target sebesar 628,9 ribu ton.
"Dari komoditas nikel matte realisasinya sebesar 71,4 ribu ton, dari target sebesar 75 ribu ton," kata Bambang.
Dia menambahkan, adapun komoditas seperti Katoda tembaga, NPI, CGA, dan SGA, diproduksi oleh pemegang IUP OP khusus untuk pengolahan dan pemurnian (smelter stand alone). Sesuai undang-undang nomor 3 tahun 2020, IUP OP khusus untuk pengolahan dan pemurnian disesuaikan menjadi perizinan usaha industri dan menjadi kewenangan kementerian di bidang perindustrian.
Meski realisasi produksi rata-rata komoditas minerba tersebut melenceng dari target, namun Bambang memastikan bahwa pihaknya akan terus menjaga iklim investasi minerba dalam rangka meningkatkan pertumbuhan ekonomi.
Dia pun melaporkan capaian realisasi investasi subsektor minerba sampai 31 Desember 2023, yang mencapai US$ 7,46 miliar atau 96,8 persen dari target 2023 yang sebesar US$ 7,7 miliar.
"Rencana PNBP tahun 2023 berdasarkan Perpres No. 75/2023, yang telah ditetapkan tanggal 10 November 2023, yaitu sebesar 146,07 triliun. Prognosa realisasi PNBP tahun 2023 mencapai Rp 172,96 triliun, atau sebesar 118,41 persen dari target yang telah ditetapkan," ujarnya.