Ungkap Pentingnya Jaringan Gas, Menteri ESDM: Biar Enggak Perlu Gotong Gas Melon!

Menteri ESDM Arifin Tasrif.
Sumber :
  • VIVA/Mohammad Yudha Prasetya/tangkapan layar

Jakarta – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif, membeberkan sejumlah manfaat dari adanya jaringan pipa penyalur gas bumi. Di mana, salah satunya yakni untuk mengurangi konsumsi masyarakat terhadap penggunaan LPG atau elpiji 3 kilogram (kg) yang sering juga disebut gas melon.

Bahlil Ungkap Program B40 Siap Diimplementasikan 1 Januari 2025

Karenanya, Arifin mengatakan bahwa nantinya jaringan gas bumi ini bakal melewati sejumlah kota atau daerah, dan langsung tersambung dengan jaringan gas (jargas) ke rumah tangga di wilayah tersebut.

"Pentingnya dibangun transmisi gas interkoneksi antarpulau ini, agar kota-kota besar dan kota kecil bisa terlintasi oleh sambungan pipanya," kata Arifin dalam konferensi pers 'Capaian Kinerja Sektor ESDM 2023 dan Program Kerja 2024' di kantornya, Senin, 15 Januari 2024.

Muncul Rencana Cuma Penerima BLT yang Bisa Mengisi Pertalite atau Solar?

Menteri ESDM Arifin Tasrif bersama Dirut Pertamina Patra Niaga Riva Siahaan

Photo :
  • Pertamina

Dengan tersambungnya jargas yang bisa dimanfaatkan langsung oleh masyarakat melalui sambungan pipa tersebut, Arifin berharap hal itu nantinya juga akan mengurangi ketergantungan masyarakat terhadap gas LPG 3 kg atau gas melon.

Setelah Influencer Sarnanitha Ditangkap, Polda Bali Bongkar Prostitusi Berkedok Spa

"Jadi ini untuk mempermudah masyarakat untuk bisa mendapatkan energi di rumah, dan tidak lagi harus gotong-gotong (gas) melon 3 kg. Cukup buka keran, nyala lah itu," ujarnya.

Karenanya, Arifin menegaskan bakal terus mendorong jaringan gas itu, supaya bisa masuk ke konsumen rumah tangga. Selain itu, manfaat lainnya adalah terciptanya penghematan devisa, sebagaimana yang telah dilakukan oleh banyak negara di dunia.

Jaringan Gas (Jargas) PGN tersambung ke perumahan warga.

Photo :
  • istimewa

"Jaringan ini sangat kita perlukan, karena di banyak negara, banyak memanfaatkan gas alam untuk sumber-sumber kebutuhan energi rumah tangga, kemudian juga hotel rekreasi," kata Arifin.

Dia menjelaskan, dengan tersambungnya jargas ini, maka hal itu akan berpotensi untuk menekan jumlah impor LPG. Apalagi, saat ini Indonesia kerap mengimpor LPG hingga sebanyak 5-6 juta ton per tahunnya.

"Kenapa harus kita lakukan? Karena kita harus menghemat devisa. Karena impor LPG kita sudah kurang lebih 5-6 juta ton per tahun, sedangkan kita ini akan mengantisipasi tambahan pasokan gas dalam negeri," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya