Bukan Pemilu, Intip Sederet Potensi Penghambat Kinerja Industri Hulu Migas RI 2024
- Dok. PHE
Jakarta – Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) menargetkan, sebanyak 15 proyek akan on-stream di sepanjang tahun 2024.
Deputi Bidang Eksploitasi SKK Migas, Wahju Wibowo mengatakan, meskipun tahun 2024 ini merupakan tahun politik dengan adanya Pemilu, namun dia memastikan bahwa rencana on-stream kelima belas proyek itu akan tetap berjalan.
Dia bahkan mengaku, dibandingkan dengan adanya iklim politik akibat pemilu, namun kejadian-kejadian seperti bencana banjir, kekurangan rig, serta kekurangan tenaga kerja jauh lebih mengkhawatirkan bagi industri hulu migas.
"Dalam kalender saya, tidak ada parameter pemilu. Justru banjir, kekurangan rig, kekurangan orang, itu yang mengganggu saya. Sedangkan pemilu tidak mengganggu saya," kata Wahju dalam konferensi pers di kantornya, Jumat, 12 Januari 2023.
Selain 15 proyek yang bakal on-stream di tahun ini, Wahju menyebut bahwa beberapa proyek strategis hulu migas juga akan dimulai pada tahun 2024 dengan skema multiyears contract.
"Ada proyek yang on-stream itu 15 dan ada proyek strategis yang besar-besar pekerjaannya kan multiyears, itu dimulai sekarang seperti Hidayah dan Mako," ujarnya.
Sebagai informasi, ke-15 proyek itu terdiri dari Akatara Gas Plant yang direncanakan on-stream April 2024, SP Puspa Asri pada Oktober 2024, Flowwline ASDJ-116X pada April 2024, Kompresor Merbau pada November 2024, Proyek CO2 dan DHU Lapangan Karang Baru pada April 2024, hingg OPL E-Main pada Juni 2024 mendatang.
Kemudian, ada tiga proyek Pertamina Hulu Mahakam yang akan on-stream pada Maret 2024, yakni Peciko 8B dengan kebutuhan capex US$29,49 juta, Bekapai Artificial Lift dengan capex US$17,5 juta, serta SWPG Debottlenecking dengan capex US$4,58 juta. Lalu ada pula Fasilitas Kompresor South Sembakung yang direncanakan on-stream Mei 2024, Dayung Facility Optimization pada Juli 2024, serta West Belut pada Agustus 2024 mendatang.
Secara total, Kepala SKK Migas, Dwi Soetjipto, juga sempat menjelaskan bahwa ke-15 proyek on-stream itu akan menambah kapasitas produksi minyak hingga 41 ribu BOPD, dan gas sebesar 324 MMSCFD.
"Akan ada 15 proyek on-stream diharapkan produksi (bertambah) 41 ribu BOPD dan 324 MMSCFD gas. Totalnya (capex) itu US$560,1 juta," ujarnya.