Luhut Dapat Tugas Baru dari Jokowi
- Instagram @luhut.pandjaitan
Jakarta – Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi RI Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan, ia baru saja mendapatkan tugas baru dari Presiden Joko Widodo (Jokowi). Tugas itu, yakni mengkoordinasikan kepada Kementerian Lembaga (K/L) agar masuk dalam layanan digital pemerintah.
Luhut mengatakan, pada Kamis, 12 Januari 2024 kemarin dia bersama dengan jajaran menteri Jokowi datang ke Istana Negara. Kumpulnya mereka untuk mendengarkan beberapa arahan dari Jokowi, mengenai percepatan layanan digital pemerintah.
"Beliau tekankan kepada kami semua untuk mengkonsolidasikan seluruh layanan pemerintahan dalam satu portal nasional," ujar Luhut lewat Instagramnya @luhut.pandjaitan, Jumat, 12 Januari 2024.
Luhut menjelaskan, layanan digital satu portal itu bertujuan agar Pemerintah memiliki data yang akurat. Di antaranya terkait jumlah Aparatur Sipil Negara (ASN), jumlah bantuan sosial yang harus didapatkan oleh masyarakat, hingga angka kemiskinan tiap daerah.
"Melalui arahan ini pula, Presiden memberikan tugas baru kepada saya untuk mengkoordinasikan percepatan digitalisasi pemerintahan pada kementerian dan lembaga terkait," ungkapnya.
Luhut mengatakan, K/L yang masuk kedalam sistem itu ditargetkan rampung seluruhnya di bulan Juli atau Agustus 2024.
"Beliau berkata bahwa inilah saatnya menyederhanakan layanan berbasis digital yang dimiliki kementerian/lembaga agar mencegah terjadinya pemborosan belanja untuk infrastruktur digital. Dan yang paling penting masyarakat semakin dimudahkan dalam urusan pelayanan," jelasnya.
Selain itu, Luhut juga membawa kabar baik lainnya, yakni mengenai salah satu produsen mobil listrik asal China yang akan memasarkan kendaraannya di Indonesia.
"Sebentar lagi produsen mobil listrik asal China, BYD akan resmi meramaikan pasar kendaraan listrik berbasis baterai di Indonesia di minggu depån. Hal ini sekaligus mengukuhkan Indonesia sebagai bagian dari peta ekspansi bisnis jangka panjangnya, dan tentunya kesempatan ini juga saya pergunakan untuk mempercepat adopsi kendaraan listrik di Indonesia," terangnya.