Dapat Penugasan Impor Beras 2 Juta Ton di 2024, Bos Bulog: Kemungkinan Lebih
- VIVA/Mohammad Yudha Prasetya
Jakarta – Pemerintah memberikan penugasan impor beras sebanyak 2 juta ton kepada Perum Bulog, untuk Cadangan Beras Pemerintah (CBP). Direktur Utama Perum Bulog, Bayu Krisnamurthi mengatakan, angka 2 juta ton beras itu nantinya juga masih berpotensi untuk bertambah.
"Yang ada di neraca pangan saat ini, untuk beras itu 2 juta ton. Kita menyebutnya standby supply Indonesia lebih dari 2 juta ton," kata Bayu dalam konferensi pers di kantornya, Kamis, 11 Januari 2024.
"Tapi belum tentu kita lakukan (impor). Artinya, saat ini kita 2 juta (ton) di neraca pangan. Sudah dibicarakan, kemungkinan lebih dari 2 juta (ton)," ujarnya.
Meski demikian, Bayu mengatakan bahwa sampai saat ini kuota impor 2 juta ton untuk 2024 itu belum berkontrak dengan negara manapun. Hal itu karena saat ini masih ada proses beras impor yang merupakan sisa penugasan tahun 2023, sebanyak 500 ribu ton.
Dia menambahkan, saat ini Bulog juga masih harus mengatur perihal bagaimana mekanisme masuknya impor beras tersebut. Sebab prosesnya tidak lah mudah, karena harus memastikan kesiapan kapal dan kontainernya.
"Kenapa yang 2 juta ton itu belum kita lakukan tender? Karena itu enggak mudah, kita harus dapat kapal dan kontainernya dulu," kata Bayu.
Namun, Bayu memastikan bahwa stok cadangan beras pemerintah (CBP) sebesar 1,3 juta ton saat ini, akan cukup untuk menggelar operasi pasar dan penyaluran bantuan pangan beras untuk bulan Januari, Februari, dan Maret 2024 mendatang.
"Stok beras 1,3 juta ton itu sudah di tangan. Cukup (untuk bantuan pangan dan operasi pasar). Kan tadi 220 kali tiga, sebulan kan cuma 660 ribu (bantuan pangan). Katakanlah ditambah 100 ribu SPHP tambah 300 ribu jadi 900. Kalau stok 1,3 juta berarti kan cukup," ujarnya.