Soal Transisi Energi, Anindya Bakrie Sebut Indonesia Perlu Green Diplomacy

Anindya Bakrie saat menjadi pembicara dalam forum 'Quitting Coal Turkey: Accelerating the Transition to Clean Energy' Milken Asia Summit 2023 yang digelar Milken Institute di Singapura.
Sumber :
  • Instagram @anindyabakrie

Jakartra – President Commissioner VKTR Anindya Bakrie menyebutkan potensi biodiversitas atau keanekaragaman hayati darat dan laut Indonesia sangat tinggi sehingga memerlukan kebijakan Green Diplomacy.

Kadin Prioritizes Worker Welfare Inline Government Growth Targets

Demikian disampaikan Anindya Bakrie saat menjadi pembicara dalam diskusi “Green and Blue Energy: Big Push for the Future”, yang digagas Komunitas Discordia, di Meat Compiler Cikajang, Jakarta Selatan, Selasa, 9 Januari 2024.

“Dalam Forum COP 28 yang saya hadiri, saya hitung nilai investasi dekarbonisasi Indonesia bisa mencapai USD 1 triliun yang sangat besar,” kata Ketua Dewan Pembina Kadin Indonesia dalam diskusi dengan tema “Green and Blue Energy: Big Push for the Future”, pada Selasa, 9 Januari 2024 di Meat Compiler Cikajang, Jakarta Selatan.

Jaga Pasokan Energi Perode Nataru, PIS Kerahkan 326 Armada Tanker

Ketua Dewan Pertimbangan Kadin Indonesia, Anindya Bakrie.

Photo :
  • Instagram @anindyabakrie

Menurut Anin, sapaan akrabnya, dana sedemikian besar tersebut seharusnya digunakan untuk hilirisasi tidak hanya untuk nikel, tetapi juga sumber daya seperti tembaga dan lain-lain sehingga bermanfaat meningkatkan nilai tambah ekonomi Indonesia.

Kejar Target Kemandirian Energi Nasional, Pemerintah Pastikan Gandeng Produsen Listrik Swasta

“Dan sumber-sumber energi baru tersebut kebanyakan berada di Indonesia Timur sehingga kebijakan hilirisasi akan memeratakan pembangunan kita,” jelas Anindya.

Selain itu, Anindya menyebutkan perkembangan teknologi dan kapital menyebabkan renewable energy yang sebelumnya sub scale seperti wind, geothermal, hydro pada 5-10 tahun lalu sekarang berpotensi sangat besar secara bisnis.

“Oleh karena itu, kami perusahaan Bakrie yang sebagian besar sumber energinya berbahan bakar fosil, siap melakukan transisi energi menggunakan sumber daya baru dan terbarukan,” ungkap Anindya.

Big Push Ketahanan Energi

Sementara Chairman Discordia Khalid Zabidi dalam pembukaan diskusi menyebutkan bahwa acara ini dimaksudkan sebagai wadah alumni-alumni muda ITB untuk menyampaikan gagasan dengan cara berbeda pendapat, berselisih dan bertengkar, tentunya dengan cara adu pikiran yang baru.

Adapun pembicara dalam diskusi tersebut adalah Founder dan Chairman Discordia Khalid Zabidi, Founder dan President Commissioner VKTR Anindya Bakrie, Peneliti Senior BRIN Zulkaida Akbar dan Executive Vice President PLN Aditya Syarief Darmasetiawan. 

“Diskusi kali ini bertema transisi energi fosil menuju green and blue energy yang potensinya berlimpah di Indonesia, kuncinya adalah proses hilirisasi yang perlu diberi dorongan kuat atau Big Push  untuk mewujudkan ketahanan energi,” ungkap Khalid. 

Chairman Discordia Khalid Zabidi dalam sebuah diskusi di Jakarta

Photo :
  • Ist

Komisaris Pertamina Trans Kontinental tersebut menjelaskan, potensi melimpah energi hijau dan biru di Indonesia harus dimanfaatkan untuk mencapai peradaban pertama menurut skala Kardashev yaitu teori yang dikeluarkan oleh  astrofisikawan dan peneliti di Russian Space Research Institute pada tahun 1964 Nikolai Kardashev tentang peradaban dunia berdasarkan produksi dan konsumsi dunia terhadap energi di mana pada saat ini manusia dengan momentum energi transisi  dunia akan memasuki peradaban skala I dimana manusia akan mampu mengoptimalkan seluruh sumber energi yang ada di bumi.

"Peradaban tingkat I ini diramalkan Kardashev manusia akan mampu memanfaatkan segala sumber daya energi yang tersedia di bumi, misalnya memanen energi dari potensi vulkanik,  gempa bumi dan gelombang laut atau tsunami,” jelas alumni ITB dan aktivis mahasiswa 1998 tersebut.

Dalam diskusi Discordia dengan tema Blue dan Energy Big Push for The Future mengemuka pandangan bahwa momentum transisi energi mesti dimanfaatkan oleh Indonesia selain untuk menjaga ketahanan energi dalam negeri dalam waktu bersamaan harus mendudukkan Indonesia menjadi negara yang bisa berperan penting bagi terjadi net zero emission.

"Dan saya menilai langkah Pemerintahan Jokowi melakukan kebijakan hilirisasi merupakan langkah penting dan strategis Indonesia dalam momentum transisi energi menuju blue green economy yang dapat mewujudkan net zero emission sama dengan net zero poverty," terang Khalid.

Khalid kemudian menjelaskan bahwa momentum energi transisi ini memposisikan Indonesia menjadi salah satu negara yang penting karena Indonesia memiliki kekayaan sumber alam yang bervariasi yang dibutuhkan oleh teknologi-teknologi baru untuk menerapkan energi baru terbarukan sehingga memerlukan suatu kebijakan yang jelas namun tetap memerhatikan ecological integrity.

"Indonesia mesti mendapatkan keuntungan dalam kesempatan ini karena Indonesia sangat kaya dengan sumber daya alam yang bisa mendukung teknologi-teknologi baru dalam penerapan energi baru terbarukan sehingga perlu memagari dalam pemanfaatannya dengan ecological integrity," tutup Khalid.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya