El Nino Bikin Musim Tanam Mundur, Begini Strategi Mentan Amankan Pasokan Beras
- Istimewa
Jakarta – Menteri Pertanian, Amran Sulaiman mengatakan, dampak El Nino yang terjadi sejak pertengahan 2023 lalu, memang nyata dirasakan di sektor pertanian nasional hingga menyebabkan musim tanam mundur.
Amran menjelaskan, Kementan juga telah mengambil langkah strategis, dengan melakukan percepatan masa tanam demi menggenjot produksi beras dan mengamankan pasokan nasional.
"Memang dampak El Nino ini membuat pertanaman mundur, jadi kita harus tingkatkan produksi. Maka kita melakukan percepatan (masa) tanam," kata Amran di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa, 9 Januari 2024.
Mengenai berapa banyak lahan yang sudah ditanami saat ini, Amran mengatakan bahwa sampai Desember 2023 lalu sudah ada sekitar 1,5 juta hektare lahan yang dilakukan penanaman.
Karenanya, apabila tidak ada kendala berarti, maka bisa dipastikan bahwa musim panen yang diperkirakan akan terjadi pada bulan April 2024 mendatang, juga akan turut membantu mengamankan pasokan beras nasional.
"Kemarin itu, Desember, alhamdulillah (lahan yang sudah ditanami) dapat 1,5 juta hektare. Itu sudah di atas standar. Artinya, panen di April (2025) itu aman," ujarnya.
Meski demikian, Amran menegaskan bahwa Kementan bakal terus menggenjot upaya penanaman, dengan target di atas 1 juta hektare per bulannya. Sebab, untuk mengamankan pasokan pangan secara nasional dalam kurun waktu 3 bulan ke depan, luasan lahan yang harus ditanami tidak boleh di bawah 1 juta hektare.
"Ini terus (akan dilakukan penanaman). Target Januari 2024 itu 1,7 juta hektare. Februari juga kita kejar terus. Intinya, kalau pangan ingin aman selama 3 bulan ke depan, maka target penanaman harus di atas 1 juta hektare per bulannya," kata Amran.
"Karena dulu waktu terjadi El Nino, pernah tanam 500 ribu hektare. Namun separuhnya saja yang berhasil. Karena pukulan El Nino ini banyak banget," ujarnya.