Kemenhub: Mayoritas Korban Luka Kecelakaan Kereta di Cicalengka Sudah Pulang dari RS
- Dok. Kemenhub
Jakarta – Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA) Kementerian Perhubungan (Kemenhub) turut prihatin dan berduka cita atas kecelakaan kereta api yang terjadi di Kecamatan Cikuya, Cicalengka, Bandung, pada lintas Cicalengka-Haurpugur KM 181+700 pada pagi hari ini, Jumat, 5 Januari 2024.
Insiden ini melibatkan KA Turangga (KA Plb 65A) dengan KA Commuterline Bandung Raya (KA 350) dan mengakibatkan timbulnya korban jiwa.
Para korban luka dari tabrakan Kereta Api (KA) di wilayah Cicalengka, Bandung, yang totalnya berjumlah 37 orang, hampir seluruhnya sudah dipulangkan dari rumah sakit (RS). Hal itu diungkapkan Direktur Jenderal Perkeretaapian Kemenhub, Risal Wasal.
Beberapa RS yang dijadikan kanal perawatan bagi para korban luka kejadian tersebut, antara lain yakni RSUD Cicalengka, RS AMC, dan RS Edelweiss. Risal mengatakan, saat ini hanya tinggal 2 orang korban luka, yang masih menjalani penanganan medis di RS.
"Saat ini hampir semua korban luka sudah dipulangkan dari rumah sakit, dan tersisa 2 orang yang masih dirawat," kata Risal, Jumat, 5 Januari 2024.
Dia menegaskan bahwa tidak ada korban jiwa dari pihak penumpang. Sementara korban meninggal yang sudah teridentifikasi yakni sejumlah 4 orang. Antara lain terdiri dari 1 orang Masinis, 1 orang Asisten Masinis, 1 orang Petugas Keamanan Dalam Stasiun Cimekar, serta 1 orang Prama KA Turangga.
Proses Evakuasi
Sementara untuk proses evakuasi korban dan gerbong, masih terus dilakukan oleh pihak DJKA Kemenhub, KAI, dan pihak terkait lainnya. Risal menegaskan, upaya itu dilakukan dengan prioritas penanganan terhadap para korban terdampak.
"Kami sudah mengirimkan petugas gabungan, sarana crane, serta sarana penolong dari Stasiun Kiaracondong dan Stasiun Solo Balapan yang saat ini sudah berada di lokasi untuk membantu proses evakuasi," ujar Risal.
Lebih lanjut, Risal memastikan bahwa pihak DJKA Kemenhub, KNKT, KAI, dan para pihak terkait lainnya, akan melakukan penyelidikan dan investigasi lebih lanjut untuk mengetahui penyebab terjadinya insiden tersebut.
"Semoga segera dapat diketahui penyebab terjadinya insiden, sehingga bisa kami lakukan pencegahan agar tidak terulang kembali," ujarnya.