Rupiah Dibuka Loyo Dipicu Sentimen dari China

Pekerja menunjukkan uang Rupiah dan Dolar Amerika Serikat di sebuah tempat penukaran uang di Jakarta.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay

Jakarta – Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS di pasar spot melemah pada perdagangan Rabu pagi, 3 Januari 2024. Rupiah melemah sebesar 46 poin atau 0,29 persen ke posisi Rp 15.516 per dolar AS. 

BI Sebut Kenaikan PPN Jadi 12 Persen Hanya Berdampak 0,2 Persen ke Inflasi

Berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) terakhir atau kemarin sore, mematok rupiah di angka Rp 15.473 per dolar AS.

Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede mengatakan, mata uang rupiah akan melemah terhadap dolar AS. Hal ini karena adanya sentimen buruk, utamanya dari China. 

Gubernur BI Sebut Kantornya Digeledah KPK Pengaruhi Rupiah

"Sentimen China dipengaruhi oleh data PMI Manufaktur yang cenderung mixed. Sementara tensi geopolitik meningkat setelah Israel membunuh pemimpin senior Hamas di Lebanon," ujar Josua saat dihubungi VIVA Bisnis, Rabu, 3 Januari 2024. 

Kepala Ekonom Bank Permata, Josua Pardede.

Photo :
  • VIVA/Anisa Aulia
Rupiah Melemah 1,37 Persen hingga Pekan Kedua Desember, BI Ungkap Tertekan Ketidakpastian Global

Josua menuturkan, Presiden China, Xi Jinping, mengakui bahwa ekonomi saat ini sedang menghadapi ketidakpastian, sekaligus menegaskan tren pelemahan belanja konsumen di China. 

"Pernyataannya tersebut memicu sentimen ketidakpastian mengenai kondisi ekonomi China," jelasnya. 

Josua mengatakan, pada sesi siang perdagangan Selasa kemarin, rupiah memangkas pelemahannya setelah rilis data inflasi bulan Desember 2023 tercatat lebih rendah dari perkiraan.

Adapun inflasi pada akhir tahun 2023 turun menjadi 2,61 persen dari 5,51 persen di akhir tahun 2022. Hal itu setelah inflasi harga yang diatur pemerintah (administered price/AP) menurun. 

"Hari ini, rupiah diperkirakan akan berada di kisaran Rp 15.425-Rp 15.550 per dolar AS," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya