IHSG Akhir Tahun Ditutup Melemah, Apa Penyebabnya?

IHSG. (foto ilustrasi)
Sumber :
  • VIVA/M Ali Wafa

Jakarta – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah 31,09 poin atau 0,43 persen ke posisi 7.272,80 pada Jumat sore, 29 Desember 2023. IHSG ditutup melemah seiring aksi ambil untung atau profit taking investor pada penutupan perdagangan saham tahun 2023.

IHSG Ditutup Mendatar di Level 6.983, Saham ESSA hingga BRIS Kinclong

Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 6,50 poin atau 0,67 persen ke posisi 970,56.

Menurut Analis MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana, pelemahan IHSG diperkirakan dipengaruhi oleh pergerakan bursa global dan harga komoditas dunia.

IHSG Menguat pada Sesi I, Saham MEDC hingga MAPI Jadi Pendorong

“Di sisi lain, kami perkirakan adanya aksi profit taking menjelang tutup tahun, terlebih penguatan IHSG semenjak November 2023 cukup signifikan," ujarnya, Jumat, 29 Desember 2023.

Ilustrasi IHSG.

Photo :
  • VIVA/Muhamad Solihin
Dibuka Menghijau, IHSG Dibayangi Koreksi Lanjutan Jelang Akhir Pekan

Pasar Modal Indonesia Himpun Dana Rp 247,06 di 2023

Sementara itu, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dalam konferensi pers penutupan perdagangan tahun 2023 melaporkan penghimpunan dana di pasar modal Indonesia mencapai Rp 247,06 triliun hingga 28 Desember 2023, dengan jumlah emisi sebanyak 203 emisi. Kemudian, nilai rata-rata transaksi harian (RNTH) di pasar saham Indonesia mencapai Rp 10,75 triliun per Desember 2023 atau melampaui target tahun 2023.

Kapitalisasi pasar (market cap) pasar modal Indonesia mencapai Rp 11.762 triliun per 28 Desember 2023 atau meningkat 23,82 persen year to date (ytd) dibandingkan akhir 2022 yang senilai Rp 9.499 triliun.

Dibuka menguat, IHSG betah di teritori positif sampai penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua, IHSG bergerak ke zona hijau hingga penutupan perdagangan saham.

Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, lima sektor meningkat yaitu dipimpin sektor teknologi sebesar 1,25 persen, diikuti sektor kesehatan dan sektor barang konsumen primer yang naik masing- masing sebesar 0,63 persen dan 0,54 persen.

Sedangkan, enam sektor turun yaitu sektor barang baku turun paling dalam minus 1,80 persen, diikuti sektor transportasi dan logistik dan sektor infrastruktur yang masing-masing turun sebesar 1,35 persen dan 0,95 persen.

Saham-saham yang mengalami penguatan terbesar yaitu BAPA, DMMX, TRIN, MOLI, dan PPRI. Sedangkan, saham-saham yang mengalami pelemahan terbesar yakni BBSS, TPIA, AISA, MAYA, dan SRAJ.

Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 869.455 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 17,30 miliar lembar saham senilai Rp9,17 triliun. Sebanyak 263 saham naik, 273 saham menurun dan 228 tidak bergerak nilainya.

Bursa saham regional Asia sore ini antara lain, indeks Nikkei melemah 75,40 poin atau 0,22 persen ke 33.464,19, indeks Hang Seng menguat 3,86 poin atau 0,02 persen ke 17.047,39, indeks Shanghai menguat 20,23 poin atau 0,68 persen ke 2.974,93, dan indeks Strait Times menguat 23,06 poin atau 0,72 persen ke 3.237,46. (Ant)

Ilustrasi belanja online.

Tren Belanja di Momen Akhir Tahun Meningkat, Layanan Cepat dan Terjangkau Makin Diandalkan

Peningkatan ini tak lepas dari kebutuhan logistik yang melonjak saat momen seperti Natal dan Tahun Baru.

img_title
VIVA.co.id
21 Desember 2024