Dirjen Migas Pastikan Stok BBM dan LPG di NTT Aman saat Nataru

Dirjen Migas Tutuka Ariadji tinjau stok BBM dan LPG di NTT
Sumber :
  • Dok. ESDM

Jakarta - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memastikan ketersediaan Bahan Bakar Minyak (BBM) dan LPG di wilayah di Nusa Tenggara Timur (NTT) dalam kondisi aman terkendali. 

Tragis, Penampakan Sekolah Reyot Seperti Kandang Hewan di Manggarai Timur

Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Dirjen Migas) Tutuka Ariadji mengatakan, kunjungan kerja monitoring ini tak lain untuk memastikan bahwa kebutuhan dan pasokan BBM di NTT berjalan lancar hingga ke pengguna atau masyarakat selama Natal dan Tahun Baru (Nataru). 

"Kita pastikan pasokan tetap ada selama periode Natal dan Tahun Baru, serta sejauh ini stoknya aman," ujar Tutuka dikutip dalam keterangannya Jumat, 29 Desember 2023.

Polri Lakukan Kegiatan Pemulihan Trauma ke Anak-anak Korban Erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki

Ilustrasi gas elpiji LPG

Photo :
  • Pertamina

Tutuka juga berpesan agar PT Pertamina tetap harus memperhatikan agar distribusi BBM tetap berjalan lancar baik yang melalui laut maupun darat.

2 Arahan Gibran saat Tinjau Pengungsi Erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki

"Kondisi geografis di NTT memang tidak terlalu bersahabat, baik melalui darat maupun laut. Ini yang harus diperhatikan dan diantisipasi agar pengiriman dari baik dari fuel terminal ke SPBU bisa berjalan aman, begitu juga yang melalui laut dan sejauh ini masih tetap aman," terangnya.

Secara umum ketahanan stok dan penyaluran BBM di NTT per tanggal 27 Desember 2023 berjalan dengan aman dan lancar. Stok BBM untuk jenis Pertalite sebesar 7.044 KL untuk proyeksi kebutuhan 18.1 hari. 

Adapun BBM lain seperti Pertamax sebesar 143 KL untuk 6,1 hari, solar sebesar 7377 KL untuk 30 hari dan Pertamina DEX sebesar 448 KL untuk 31.7 hari. Sedangkan stok Avtur sebesar 1.265 KL untuk 16,9 hari, dan minyak tanah sebesar 3.869 KL untuk 30,6 hari.

Sementara untuk transportasi, terjadi kenaikan konsumsi BBM terutama untuk Pertalite naik 2 persen dari penjualan normal rata-rata 1.010 KL/hari menjadi 1.030 KL/hari, dan Pertamax naik 6 persen dari 92 KL/hari menjadi 98 KL/hari.

Namun demikian, untuk Solar/Bio Solar dan Dexlite terjadi penurunan yaitu Solar/Bio Solar sebesar 23 persen dari penjualan normal rata-rata 496 KL/hari menjadi 379 KL/hari, dan Dexlite turun 31 persen dari 13 KL/hari menjadi 9 KL/hari. Khusus untuk DEX penjualan/konsumsi berjalan normal yaitu sekitar 34 persen. 

Sementara puncak kenaikan demand Avtur diperkirakan jatuh pada H-15 Tahun Baru (16 Desember) dan demand Avtur terendah diperkirakan jatuh pada H-1 Tahun Baru (31 Desember). Rata-rata Realisasi Penyaluran Avtur Satgas Nataru 2023 diproyeksikan mengalami kenaikan sekitar 16,3 persen dari rerata Oktober 2023.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya