VIVAReplay 2023

Kaleidoskop 2023: Harga Bahan Pokok Melejit Bikin Daya Beli Rakyat Terjepit

Harga Bahan pokok mulai naik di pasar Pagi Kota Cirebon
Sumber :
  • Azizi Erfan (Cirebon)

Jakarta - Sepanjang tahun 2023 ini, harga bahan pokok masyarakat mengalami gejolak. Akibat harga melejit tinggi, daya beli masyarakat pun kian terjepit. Hal itu ditambah dengan tidak adanya kenaikan upah, karena sejumlah perusahaan masih berupaya bangkit dari pandemi.

Kenaikan harga pangan itu disebabkan oleh beberapa faktor, yakni perubahan iklim seperti fenomena El Nino yang membuat petani gagal panen. Presiden Joko Widodo (Jokowi) sendiri sudah mengingatkan mengenai ancaman perubahan iklim, sebab hal ini dirasakan oleh semua negara.

Adanya fenomena El Nino ini telah berimbas kepada kebutuhan masyarakat. Banyak petani mengalami gagal tanam hingga mundurnya musim tanam. Sehingga harga melonjak dan dompet masyarakat tertekan.

"Di sektor ini (pertanian) sangat rawan, kita tau krisis pangan di mana 345 juta orang di dunia terancam kekurangan pangan dan kelaparan. Karena apa? Perubahan iklim, karena perang," kata Jokowi.

Beberapa gejolak harga komoditas pangan yang terjadi pada tahun 2023 ini di antaranya beras, daging ayam, cabai, hingga telur ayam. Berikut catatan redaksi mengenai harga bahan pokok yang melejit.

Harga Beras Melambung Tinggi

Ilustrasi harga beras.

Photo :
  • VIVA/Anisa Aulia

Jokowi sendiri baru-baru ini membeberkan penyebab kenaikan harga beras yang terjadi sepanjang tahun 2023 dari Rp 9.000 menjadi Rp 14.000 perkilo. Menurut dia, memang seluruh dunia itu gandum dan beras mengalami kenaikan.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), beras tercatat menjadi biang kerok penumbang inflasi selam tiga bulan sejak Agustus-Oktober 2023.

Pada Oktober 2023 inflasi beras sebesar 1,72 persen secara bulanan atau month to month (mtm). Dengan andil terhadap inflasi sebesar 0,06 persen.

Sedangkan September beras menyumbang andil inflasi sebesar 0,18 persen, dan Agustus andil inflasi beras sebesar 0,05 persen.

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan di September 2023 lalu menyatakan, harga beras akan turun dalam sepekan. Hal tersebut diyakini setelah dirinya melakukan operasi pasar di Pasar Induk Beras Cipinang.

Zulhas mengatakan, dengan penggelontoran beras ke pasar induk ini juga merupakan arahan Presiden Jokowi. Karena saat ini cadangan beras pemerintah (CBP) melimpah di gudang Perum Bulog.

Harga Ayam Meroket

Pedagang daging ayam di pasar tradisional.

Photo :
  • VIVA/Adi Suparman.

Berdasarkan catatan VIVA, pada 2023 ini harga komoditas daging ayam juga mengalami kenaikan harga. Mendag Zulhas di pertengahan tahun 2023 mengatakan bahwa daging ayam ras mengalami kenaikan karena kurangnya pasokan.

Zulhas mengatakan, untuk harga daging ayam ras saat ini berkisar di angka Rp 39.000/kg-Rp 40.000/kg. Atau sedikit tinggi dari standar harga di angka Rp 38.000/kg.

Bahkan di Sumatera Utara tepatnya, Pasar Pakantan, Kabupaten Mandailing Natal harga ayam potong tercatat melonjak tinggi. Harga ayam potong di Pasar Pakantan sekitar Rp 50.000-Rp 60.000/kilogram. Harga ini lebih tinggi dua kali lipat lebih dari harga normal, sekitar Rp 21.000-Rp 22.000/kg. Kenaikan harga ini ditemui oleh Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi.

Telur Ayam Naik

Ilustrasi telur ayam

Photo :
  • ANTARA FOTO/Irfan Anshori

Tak hanya daging ayam yang naik, telur ayam di 2023 juga mengalami kenaikan harga di pertengahan tahun 2023. Harga telur tercatat mencapai Rp 29.000-Rp 30.000/kg. Jumlah ini naik dari harga eceran tertinggi yang sebesar Rp 28.000/kg.

Tercatat, awal bulan Ramadhan harga telur ayam di Kota Malang, Jawa Timur merangkak naik di tingkat peternak. Jika pada tiga pekan lalu peternak menjual telur di harga Rp 22 ribu kini sudah naik menjadi Rp 26 ribu untuk satu kilogram.

Penyebab kenaikan harga telur karena harga paket pakan ayam juga mengalami kenaikan. Hal itu berdampak pada proses produksi sehingga harga telur ikut melambung tinggi.

Cabai Semakin Pedas

Harga cabai melonjak di sejumlah pasar di Kabupaten Lampung Selatan

Photo :
  • Pujiansyah (Lampung)

Di beberapa wilayah, harga komoditas cabai mengalami kenaikan. Misalnya harga cabai rawit di pasar Gorontalo, tercatat melonjak tinggi hingga menembus pada angka Rp 140 ribu per kilogram.

Kenaikan harga cabai yang cukup mencekik itu, membuat para pedagang kerap menerima keluhan dari pembeli yang menilai harga cabai terus naik dan dirasa sangat mahal. Sementara pendapatan masyarakat tidak sebanding dengan kenaikan tersebut.

Selain di Gorontalo, harga cabai rawit merah di tingkat pedagang eceran di Kota Semarang, mencapai Rp 60 ribu per kilogram. Padahal pekan kemarin masih di angka Rp 45 ribu per kg. Artinya, kenaikan lebih dari 30 persen.

Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi mengatakan, pihaknya terus mendorong mobilisasi pasokan dari daerah surplus ke daerah defisit untuk membangun pemerataan distribusi di seluruh wilayah.

Bursa Asia Meriah, Kebahagiaan Investor atas Data Inflasi Jepang Jadi Pendorong

“Kita mendorong pemerintah daerah untuk saling membangun kerja sama antar daerah (KAD) sehingga cabai di daerah yang masih produksi dan harganya stabil dapat mendistribusikan cabai ke daerah defisit atau daerah dengan harga cabai yang tinggi.” ujar Arief.

Menurutnya, harga rata-rata cabai rawit merah di tingkat nasional kini sebesar Rp 51.872 per kg atau masih berada di atas Harga Acuan Pembelian/Penjualan (HAP).

Bulog Kini Langsung Diawasi Prabowo, Zulhas: Enggak Bisa Komersial Lagi

Gula Naik

Ilustrasi gula

Photo :
  • Pixabay/955169
Daftar Harga Pangan 21 November 2024: Telur Ayam hingga Minyak Goreng Naik

Sementara itu, Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan baru-baru ini meradang dan akan memasukkan importir gula yang ternyata barangnya tidak masuk ke daftar hitam atau blacklist. Hal itu dinilai membuat gula di pasaran naik karena stok yang kurang.

"Gula memang masih mahal, karena gula kan impor, ya. Dan itu, importir-importir yang sudah dikasih izin, yang tidak masuk barangnya, besok kita blacklist. Blacklist enggak boleh lagi masuk," tegas Zulhas.

Kenaikan harga gula pasir salah satunya ditemukan di Kota Semarang. Plt Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Bambang Pramusinto mengatakan, komoditi gula pasir, tercatat tembus Rp 16 ribu per kilogram
Sedangkan harga acuan penjualan konsumen untuk gula konsumsi sebesar 15.500 rupiah per kilogram.

Akibat dari kenaikan harga gula itu, Badan Pangan Nasional (Bapanas) memberlakukan relaksasi harga gula konsumsi di tingkat konsumen menjadi Rp 16.000 per kilogram (kg). Relaksasi harga gula itu diberlakukan bagi pelaku usaha di ritel modern APRINDO dan HIPPINDO.

Deputi Bidang Ketersediaan dan Stabilisasi Pangan Bapanas, I Gusti Ketut Astawa mengatakan, relaksasi harga gula konsumsi di tingkat konsumen dilakukan untuk menjaga stabilitas pasokan dan harga gula di dalam negeri.

"Sehubungan dengan adanya kenaikan harga gula di dalam negeri maupun internasional, maka telah dilakukan rapat koordinasi lintas kementerian dan lembaga untuk membahas harga gula yang wajar di tingkat konsumen. Berdasarkan hasil input tersebut, kami menghimbau kepada seluruh pelaku usaha ritel untuk dapat mengimplementasikan relaksasi harga dimaksud," kata Astawa.

Adapun dengan relaksasi harga gula konsumsi di tingkat konsumen menjadi Rp 16.000/kg, atau Rp 17.000/kg khusus di wilayah Maluku, Maluku Utara, Papua, Papua Barat, Papua Pegunungan, Papua Tengah, Papua Selatan, Papua Barat Daya, dan wilayah 3TP (Tertinggal, Terluar, Terpencil, dan Pedalaman).

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya