Skenario Harga Pangan Global Jika Rusia Menang Perang, Melonjak 23 Persen

Ilustrasi harga pangan.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko

Jakarta – Masih berlangsungnya konflik antara Rusia dan Ukraina menjadi sorotan Senior Researcher ASIAN Scenarios, Asmiati Malik. Sebab, jika perang itu dimenangkan oleh Rusia akan menyebabkan harga pangan melonjak hingga 23 persen.

Ledakan Hebat di Pusat Perbelanjaan Rusia, 1 Orang Tewas

Asmiati memberikan, dua skenario jika Rusia maupun Ukraina menang. Menurutnya bila Rusia menang, maka negara itu akan menguasai Laut Hitam dan Samudra Arktik. Sebab, wilayah itu merupakan jalur ekspor biji-bijian.

"Kalau misalnya Rusia memenangkan perang maka kemungkinan besar Rusia akan mengontrol Black Sea dan Arctic Sea. Ini akan berdampak pada politik di Eropa," ujar Asmiati dalam Diskusi Publik Indef Kamis, 28 Desember 2023.

Pesawat Penumpang Azerbaijan Airlines Jatuh di Kazakhstan

Asmiati mencatat bahwa perjanjian Black Sea itu dilakukan untuk menjamin keamanan ekspor biji-bijian. Perjanjian ini juga membantu menurunkan harga pangan lebih dari 23 persen.

VIVA Militer: Kapal perang Armada Laut Hitam Angkatan Laut Rusia

Photo :
  • warsawinstitute.org
Rusia Pindahkan Rudal Canggih dari Suriah ke Benghazi dan Tobruk

"Jadi misalnya kalau dikontrol by one side, dan Rusia tidak mau berpartisipasi di sini, kemungkinan besar akan mendorong kenaikan harga pangan 23 persen ke depannya," terangnya.

Sedangkan, jika skenario Ukraina memenangi peperangan jelas Asmiati, Ukraina akan menjadi penguatan dari aliansi North Atlantic Treaty Organization (NATO).

"Jika misalnya Ukraina menang dalam perang ini tentu saja akan terjadi penguatan aliansi NATO. Dan ini akan mengeskalasi tensi antara Rusia China vs NATO," terangnya.

VIVA Militer: Rudal jelajah 3M54-1 Kalibr Rusia hantam situs militer Ukraina

Photo :
  • X/@miladvisor

Selain itu, Asmiati juga menyoroti soal perang yang terjadi antara Israel dan Hamas. Sebab jika perang itu tidak diselesaikan dengan cepat akan berdampak kepada harga minyak dunia, termasuk Indonesia.

"Regional konflik ini berpotensi menyebabkan kekacauan dalam negara-negara yang memproduksi minyak. Saya kira kemudian dampaknya ke Indonesia adalah kenaikan harga minyak," imbuhnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya