Genjot Kinerja Bisnis, Waskita Karya Dinilai Bisa Lakukan Ini

Gedung Waskita Karya
Sumber :
  • Dok. Waskita

Jakarta – Langkah PT Waskita Karya Tbk yang melakukan efisiensi bisnis diyakini bakal memuliskan upaya perusahaan pelat merah itu dalam memperbaiki kinerja. Hal itu dikarenakan beban operasional yang berkurang.

41 BUMN Sabet Investortrust BUMN Awards 2024, Ini Daftarnya

Pengamat Pasar Modal Reza Priyambada mengatakan, langkah untuk efisiensi memang perlu dilakukan agar perusahaan yang sedang menghadapi masalah keuangan dapat segera sehat sehingga mampu menjalankan bisnis dengan optimal.

"Langkah efisiensi perlu dilihat secara menyeluruh. Setiap bidang harus dicek di mana upaya efisiensi yang bisa dilakukan. Selain itu, efisiensi ini perlu dibarengi dengan perencanaan bisnis jangka panjang. Jadi harus diperhatikan juga aspek langkah strategis perusahaan dalam melakukan ekspansi maupun upaya untuk bertumbuh baik secara organik maupun anorganik,” katanya di Jakarta, Rabu, 27 Desember 2023.

Taspen Pastikan Akses Layanan Maksimal Jangkau Wilayah Terluar Indonesia, Begini Caranya

Dia menambahkan, efisiensi tak hanya bisa dilakukan dengan memangkas jumlah pekerja, tetapi juga mengurangi beban operasional dari sektor lain. misalnya aktivitas rapat perusahaan hingga penunjukkan vendor.

Jalan Tol Jakarta-Cikampek II Selatan Paket 3, yang dikerjakan oleh PT Waskita Karya (Persero) Tbk.

Photo :
  • VIVA/Mohammad Yudha Prasetya
Kinerja APBN 2024 On-Track, Bea Cukai Ambil Peran dalam Penerimaan, Pengawasan, dan Fasilitasi

Selain itu, perseroan juga perlu melakukan negosiasi agar proses restrukturisasi berjalan maksimal sehingga mendukung fungsi Waskita Karya untuk kembali fokus ke bisnis inti.

"Untuk utang bond bisa dibahas di RUPO apakah bisa minta keringanan maupun restrukturisasi," ujarnya.

Sementara itu, SVP Corporate Secretary Perseroan, Ermy Puspa Yunita mengatakan Waskita fokus melakukan upaya perbaikan tata kelola dan kinerja perusahaan melalui program transformasi bisnis.

Transformasi Bisnis yang saat ini Waskita lakukan yaitu fokus kepada core business sebagai kontraktor murni yang menyebabkan perubahan organisasi dan peran karyawan dengan melakukan proses rightsizing agar proses bisnis Perseroan semakin efisien dan efektif.

"Rightsizing merupakan sebuah upaya memastikan sumber daya perusahaan dipergunakan secara tepat dan efektif," katanya.

Dia menambahkan, proses ini tidak selalu berkaitan dengan perampingan tetapi juga bagaimana Perseroan dapat melakukan optimalisasi dengan menempatkan karyawan pada posisi atau jabatan yang tepat, the right man on the right place agar kinerja perseroan semakin maksimal.

Kantor PT Waskita Karya Tbk.

Photo :
  • Fikri Halim/VIVA.co.id

Proses rightsizing ini membuat Perseroan menata ulang deskripsi pekerjaan dan struktur karyawan di kantor maupun proyek sehingga potensi yang dimiliki oleh Perseroan dapat dimaksimalkan dengan baik dan mewujudkan kinerja perusahaan yang lebih efektif dan efisien serta fokus pada core bisnis sebagai kontraktor murni.

”Proses rightsizing penting dilakukan untuk menghadapi lingkungan bisnis yang semakin dinamis dan meningkatkan kompetensi seluruh karyawan agar selalu bersiap diri menghadapi tantangan saat ini dan masa depan”, tambah Ermy.

Selain itu, Perseroan juga telah melakukan perbaikan-perbaikan tata kelola perusahaan. Di antaranya melalui penerapan komite manajemen risiko konstruksi untuk memastikan setiap proyek yang akan diambil merupakan proyek sehat dengan risiko finansial yang rendah.

Seperti adanya ketentuan monthly payment, uang muka dan adanya kepastian pembayaran dari owner, sehingga proyek-proyek yang didapatkan oleh Waskita dapat berjalan dengan lancar dan selesai tepat waktu serta memberikan dampak positif bagi kinerja perusahaan.

Perseroan juga membentuk financial controller sebagai pengendalian sistem keuangan dan mewujudkan kesatuan likuiditas dalam bentuk sentralisasi pembayaran. Perbaikan kinerja perusahaan juga terus dilakukan di antaranya melalui lean construction agar proyek-proyek melakukan efisiensi minimum 1 persen dari sisa nilai kontrak melalui metode material manajemen yang lebih efektif dan efisien.

”Untuk menghadapi tahun 2024, Perseroan optimis dengan langkah-langkah yang dijalankan dapat menciptakan bisnis yang lebih sehat dan prudent , sehingga kepercayaan yang diberikan oleh publik dapat kami jaga dengan baik,” tutup Ermy.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya