Biaya Hidup di IKN Lebih Mahal dari Jakarta, Ini Biang Keroknya
- Twitter @kegblgnunfaedh
Jakarta - Biaya hidup di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, Kalimantan Timur yang mahal kini menjadi perbincangan hangat warganet. Sebab, untuk biaya tempat tinggal saja sejenis kos-kosan dan kontrakan mencapai Rp 5 juta per bulan hingga Rp 80 juta per tahun.
Direktur Eksekutif Center of Economic and Law Studies (Celios), Bhima Yudhistira Adhinegara mengakui bahwa biaya hidup di IKN lebih mahal dibandingkan pulau Jawa atau Jakarta.
"Biaya hidup di IKN memang lebih mahal apalagi dibanding rata-rata biaya sewa kos dan makan di Jawa. Bahkan, dibanding Jakarta biaya hidup di IKN memang lebih mahal," ujar Bhima saat dihubungi VIVA, dikutip Kamis, 28Â Desember 2023.
Bhima menuturkan, bahkan sebelum IKN ditunjuk menjadi calon ibu kota baru Indonesia, biaya hidup di Kalimantan Timur memang sudah cukup tinggi. Hal ini dipengaruhi oleh beberapa faktor.
"Faktor nya karena biaya logistik yang mahal, kemudian soal bahan bangunan dan pekerja rumah banyak didatangkan dari luar Kalimantan," jelasnya.
Bhima mencontohkan, untuk semen yang digunakan sebagai bahan bangunan, barang itu masih dikirim dari Jawa atau Makassar. Kemudian, bahan makanan seperti beras juga diimpor dari luar daerah Penajam Paser.
"Pemerintah juga tidak punya kewenangan mengatur spekulan tanah dan properti di sekitar IKN. Akhirnya biaya sewa kos dan rumah yang sudah naik makin tak terkendali," imbuhnya.
Sebelumnya, melalui akun X alias Twitter, @kegblgnunfaedh membagikan, biaya tempat tinggal di IKN mencapai Rp 55 juta per tahun hingga Rp 80 juta per tahunnya.
"Kalau ga kerja di IKN, gabakalan tau kalau ternyata biaya hidup di sana lebih mahal dari Jakarta," tulis akun itu dikutip Rabu, 27 Desember 2023.
Dalam postingan itu terlihat pemilik akun mencari kosan di IKN. Dia pun menanyakan kepada pemilik kosan harga sewa, yang ternyata sebesar Rp 5 juta per bulan. Pun, dia mencari ke tempat lainnya dan ditemukan harga sebesar Rp 45 juta per tahun dengan letak rumah di pinggir jalan.
Lalu, kembali dicari kosan dengan harga murah dan ditemukan sebesar Rp 2,5 juta per bulan. Saat dicek kosan tersebut memiliki bangunan sederhana, dengan atap asbes  tanpa plafon. Kosan itu dilengkapi dengan wc jongkok.
Dia pun kembali mencari rumah lainnya, dan ditemukan tempat tinggal dengan harga Rp 3,5 juta per bulan. "Rp 3,5 juta/bulan. Harganya melebihi cicilan KPR," ujarnya.
Masih dalam postingan itu, ditemukan rumah dengan harga Rp 1 juta untuk pasangan suami istri. Namun, biaya itu belum termasuk air dan listrik.
Adapun rumah dengan harga paling murah itu, terlihat sederhana dengan dinding dan alas papan. "Gwenchanaaaa," tulis dia dengan emoji sedih.