Menko Luhut Wanti-wanti soal Pangan Bakal Jadi Masalah RI 5 Tahun ke Depan

Menko Marives Luhut Binsar Pandjaitan.
Sumber :
  • Antara.

Jakarta – Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan, ketersediaan pangan menjadi masalah yang harus dihadapi Indonesia lima tahun ke depan. Hal ini pun ikut menjadi PR bagi negara-negara di dunia.

Kondisi Ekonomi Israel Makin Memburuk setelah Setahun Menggempur Gaza, Menurut Pakar

Hal itu dikatakan Luhut dalam 'Evaluasi Kinerja Indonesia 2023 Menuju Indonesia Emas 2045' yang diselenggarakan Kemenko Marves secara virtual pada Jumat, 22 Desember 2023. 

Awalnya, Luhut mengatakan Indonesia dan negara-negara di dunia telah menghadapi pandemi COVID-19. Maka dari itu, harus lebih jeli lagi melihat masalah di masa depan termasuk persoalan pangan.

Peluang Besar RI Jadi Penguasa Ekonomi Digital di ASEAN

Luhut menangis terharu usai menantunya Maruli Simanjuntak dilantik jadi KSAD

Photo :
  • Tangkapan layar Youtube Sekretariat Presiden

"COVID-19 mungkin lebih dari dua tahun dengan segala mundurnya dan proses dari penanganan COVID-19 waktu itu dan global. Sekarang kita menghadapi masalah lima tahun ke depan, ini masalah pangan dunia," ujarnya.

Guru Besar FEB UI: Pembangunan Infrastruktur Era Jokowi Sudah Dirasakan Manfaatnya

Kata Luhut, Indonesia sendiri kehilangan waktu tiga tahun untuk pertumbuhan ekonomi hanya karena pandemi COVID-19. Diketahui, pertumbuhan ekonomi Indonesia saat ini berkisar 5 persen saja. Padahal, jika ingin maju, setidaknya Indonesia harus menjadi negara dengan masyarakat berpendapatan tinggi.

"Kita kehilangan waktu mungkin tiga tahun. Tapi, pendapat pribadi saya, Pak Jokowi ini betul-betul firm tiga tahun terakhir atau empat tahun," ucapnya.

Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan.

Photo :
  • VIVA/Mohammad Yudha Prasetya

Maka dari itu, Luhut pun berpesan kepada calon pemimpin Indonesia untuk dapat melihat potensi masalah dengan cermat. Dia mengatakan, semua pihak harus bekerja sama dengan kompak mengatasi masalah ke depan.

"Kita menghadapi masalah kompleks, kita harus kompak. Saya mengalami dan harus kerja cepat," pungkas Luhut.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya