Kredit Perbankan November 2023 Tumbuh 9,74 Persen

Ilustrasi perbankan.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Muhamad Solihin

Jakarta – Bank Indonesia (BI) mencatat, peningkatan intermediasi perbankan atau penyaluran kredit terus berlanjut. Hal ini tercermin dari kredit perbankan yang tumbuh 9,74 persen secara tahunan atau year on year (yoy) pada November 2023.

WE Finance Code Dorong Pengembangan Pelaku UMKM Perempuan

Gubernur BI, Perry Warjiyo mengatakan angka tersebut lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan pada bulan sebelumnya yang sebesar 8,99 persen yoy.

“Peningkatan kredit atau pembiayaan didorong oleh peningkatan permintaan kredit sejalan dengan tetap terjaganya kinerja korporasi dan rumah tangga,” ujar Perry dalam konferensi pers di Jakarta, dikutip Jumat, 22 Desember 2023.

Rupiah Melemah 1,37 Persen hingga Pekan Kedua Desember, BI Ungkap Tertekan Ketidakpastian Global

Perry menjelaskan, secara sektoral pertumbuhan kredit utamanya ditopang oleh sektor perdagangan, industri, dan jasa dunia usaha. Sementara itu, pembiayaan syariah pada November 2023 juga tumbuh sebesar 14,12 persen yoy. Sedangkan pertumbuhan kredit UMKM mencapai 8,46 persen yoy.

Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo.

Photo :
  • M Yudha P / VIVA.co.id
Bank Indonesia Kembali Tahan Suku Bunga Acuan 6 Persen, Ini Pertimbangannya

“Pertumbuhan kredit UMKM tersebut terutama didukung oleh sektor Perdagangan, Pertanian, dan Jasa Sosial,” jelasnya.

Dengan demikian jelas Perry, kedepan pihaknya akan terus mendorong penyaluran kredit/pembiayaan perbankan dan memperkuat sinergi dengan Pemerintah, otoritas keuangan, Kementerian/Lembaga, perbankan, dan pelaku usaha.

Ilustrasi kredit

Photo :
  • duitpintar.com

Adapun ketahanan perbankan jelas Perry, tetap terjaga dengan baik. Itu tercermin dari permodalan yang kuat dan risiko kredit yang rendah.

"Rasio kecukupan modal (Capital Adequacy Ratio/CAR) tercatat pada level yang tinggi sebesar 27,44 persen pada Oktober 2023. Risiko kredit juga tetap terkendali, tercermin dari rasio kredit bermasalah (Non Performing Loan/NPL) yang rendah sebesar 2,42 persen (bruto) dan 0,77 persen (neto)," jelasnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya