Rupiah Diprediksi Kembali Perkasa karena Ekspektasi Pemangkasan Suku Bunga Acuan AS

Uang kertas rupiah dan dolar AS.
Sumber :
  • VIVA/M Ali Wafa

Jakarta – Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS di pasar spot melemah pada perdagangan Kamis pagi, 21 Desember 2023. Rupiah melemah sebesar 26 poin atau 0,17 persen ke posisi Rp 15.537 per dolar AS. 

Rupiah Menguat Dipicu Besarnya Peluang Pemangkasan Suku Bunga The Fed

Berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) terakhir atau kemarin sore, mematok rupiah di angka Rp 15.512 per dolar AS.

Pengamat Pasar Uang Ariston Tjendra memperkirakan, nilai tukar rupiah hari ini berpotensi menguat terhadap dolar AS. Hal itu seiring dengan ekspektasi pemangkasan suku bunga acuan AS yang meninggi.

Rupiah Menguat, Kesepakatan Genjatan Senjata Israel-Hisbullah Jadi Sorotan

"Meskipun data yang dirilis semalam yaitu data tingkat keyakinan konsumen Desember dan penjualan rumah existing November mengalami kenaikan di atas ekspektasi pasar dibandingkan bulan sebelumnya," ujar Ariston kepada VIVA, Kamis, 21 Desember 2023.

Uang dolar AS dan rupiah.

Photo :
  • ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga/tom.
Rupiah Melemah Lagi ke Level Rp 15.932 per dolar AS

Ariston menuturkan, survei CME FedWatch Tool memperlihatkan probabilitas 100 persen suku bunga acuan the Fed akan dipangkas di bulan Mei, dari sebelumnya sekitar 96 persen.

Sedangkan tingkat imbal hasil obligasi AS terutama tenor 10 tahun juga menurun ke kisaran 3,8 persen dari sebelumnya 3,9 persen. 

"Ini mengindikasikan bahwa pelaku pasar bereskpektasi bahwa tingkat suku bunga bakal turun ke depannya," jelasnya. 

Menurut Ariston, bila data-data ekonomi AS terbaru masih terus mencatatkan hasil yang bagus, hal itu bisa menurunkan ekspektasi pasar mengenai kapan suku bunga acuan AS  akan dipangkas. Pun, dolar AS bisa bertahan menguat. 

Sedangkan dari dalam negeri jelas Ariston, rilis Bank Indonesia (BI) mengenai kebijakan suku bunga acuannya juga tidak akan berpengaruh terhadap pergerakan rupiah. 

"Hari ini BI akan merilis kebijakan moneter terbarunya yang kemungkinan tidak ada perubahan karena risiko ketidakpastian global masih tinggi dan the Fed masih belum yakin akan memangkas suku bunganya. Sementara dari inflasi dalam negeri masih terkendali. Jadi mungkin hasil BI ini tidak terlalu mempengaruhi pergerakan rupiah dolar AS," ujarnya. 

Adapun potensi penguatan mata uang rupiah terhadap dolar AS hari ini ke arah Rp 15.450-Rp 15.480. Sedangkan potensi resisten di kisaran Rp 15.530.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya