Bicara Keuntungan Skema Power Wheeling, ICRES: Bisa Percepat Transisi Energi
- Dok. PLN
Jakarta – Chairman Indonesia Center for Renewable Energy Studies (ICRES) Surya Darma menyatakan, penerapan skema power wheeling sangat positif dalam memperkuat ketahanan energi dan mempercepat transisi energi. Menurut ICRES, peran PT PLN (Persero) juga akan semakin besar dalam mempercepat transisi energi.
Skema power wheeling merupakan pemanfaatan bersama jaringan tenaga listrik yang memungkinkan produsen listrik swasta atau independent power producer (IPP) bisa menjual listrik langsung kepada masyarakat dengan jaringan transmisi dan distribusi yang dimiliki dan dioperasikan oleh PLN.
"Skema ini bisa menjadi tools atau alat untuk mempercepat transisi energi, sekaligus memperkuat ketahanan energi. PLN yang akan berbagi infrastruktur transmisinya punya peran besar," kata Surya, dalam keterangannya, Rabu, 20 Desember 2023.
Dia menambahkan, power wheeling berperan penting dalam hal ketahanan energi, karena pasokan listrik di Indonesia akan terus terjaga. Sementara dalam konteks transisi energi, Surya menyebut bahwa penggunaan energi baru dan terbarukan saat ini masih berada di angka 12 persen atau masih jauh dari harapan.
Terlebih, dengan ditetapkannya net-zero emission (NZE) pada 2060, maka seharusnya pada tahun 2050 upaya Indonesia ke arah tersebut sudah mencapai 50 persen.
"Bahkan, pada 2030, harus sudah 34 persen. Bisa dibayangkan, posisi kita sekarang masih 12 persen. Masih jauh banget kan? Nah, di antaranya bisa dipercepat dengan skema power wheeling," ujar Surya.
Menurutnya, banyak industri yang sekarang membutuhkan energi terbarukan, namun saat ini pasokan EBT bagi industri tengah terkendala. Antara lain karena banyak pembangkit energi terbarukan, yang jauh dari kawasan industri.
"Melalui skema power wheeling listrik bisa disalurkan ke kawasan industri dengan menggunakan transmisi PLN," kata Surya.
Selain itu, lanjut Surya, masih banyak lagi sisi positif power wheeling bagi PLN. Seperti misalnya terkait peminjaman infrastruktur transmisi, yang akan menjadi sumber tambahan penghasilan bagi PLN. Skema power wheeling bahkan sangat mampu mendukung kelangsungan PLN di masa depan, yang memang telah berencana untuk mengganti PLTU mereka.
"Artinya, setiap memensiunkan satu PLTU-nya, tentu harus dihitung apa (pengganti) yang harus masuk. Jadi memang tidak ada yang perlu dikhawatirkan dengan penerapan skema power wheeling, karena PLN diyakini akan bisa tetap eksis," ujarnya.
Diketahui, saat ini DPR RI tengah membahas skema power wheeling dalam Rancangan Undang-Undang Energi Baru dan Energi Terbarukan (RUU EBET). Melalui skema tersebut, pengusaha listrik swasta bisa menjual langsung listrik kepada industri dan masyarakat, tanpa melalui PT PLN (Persero).