BPH Migas Jadi Ketua Posko Nasional Sektor ESDM saat Nataru, Siap Jamin Stok BBM hingga Listrik Aman

BPH Migas ditunjuk sebagai Ketua Posko Nasional Sektor ESDM untuk periode libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2023-2024.
Sumber :
  • VIVA/Mohammad Yudha Prasetya

Jakarta - Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) telah ditunjuk sebagai Ketua Posko Nasional Sektor ESDM untuk periode libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2023-2024. Posko nasional itu dibentuk guna menjalin koordinasi pengawasan, penyediaan, dan pendistribusian BBM, gas, listrik, serta mengantisipasi kebencanaan geologi.

Jelang Nataru, Kapal Tanker PIS Rokan dan Natuna Perkuat Distribusi Energi Nasional

Kepala BPH Migas, Erika Retnowati menjelaskan, dalam periode Nataru kali ini, BPH Migas dan Pertamina bakal menyiagakan 114 terminal BBM, lebih dari 7.400 SPBU, dan 71 DPPU.

"Kemudian kami juga akan menyiagakan fasilitas tambahan, di wilayah-wilayah dengan jumlah permintaan yang tinggi," kata Erika dalam konferensi pers dan peresmian Posko Nasional Sektor ESDM di kantornya, Jumat, 15 Desember 2023.

Rahasia Kompor Gas Awet dan Api Biru: Ikuti 9 Cara Merawatnya dengan Benar!

Gedung BPH Migas.

Photo :
  • Istimewa

Dia juga memastikan kecukupan sektor energi, antara lain meliputi bahan bakar minyak (BBM), gas, dan listrik, pada periode Nataru yang dimulai 15 Desember 2023 hingga 8 Januari 2024 mendatang. "Selama periode tersebut, prognosa ketahanan energi dalam kondisi aman," ujarnya.

Apakah Petir Bisa Masuk Rumah? Ini 5 Fakta yang Tak Banyak Diketahui!

Erika menyampaikan, secara umum ketahanan stok BBM seperti gasoline, gas oil, minyak tanah, dan avtur, bakal mencukupi kebutuhan lebih dari 17 hari. Penyaluran selama Nataru diproyeksi naik 4 persen untuk gasoline, gas oil turun 3,6 persen, avtur naik 6 persen, dan BBM industri turun 9 persen.

Di sektor gas, Direktorat Jenderal Migas Kementerian ESDM dan Pertamina juga bakal menyiagakan 23 terminal LPG, 667 SPPBE, dan 4.972 agen LPG. Terlebih, prognosa ketahanan stok LPG diperkirakan mencapai 18 hari. Erika memperkirakan, penyaluran gas untuk pemenuhan kebutuhan masyarakat bakal mencapai 897 BBTUD (billion british thermal unit per day), selama periode Nataru tersebut.

"Untuk melayani 3.019 pelanggan komersial dan industri, 1.967 pelanggan kecil, dan 834.165 pelanggan rumah tangga, dengan mengoptimalkan jaringan dan infrastruktur gas bumi lebih dari 31.000 Km," kata Erika.

Selain itu, lanjut Erika, pihaknya juga akan menyiagakan 13 SPBG, dan 3 MRU yang dikelola PT PGN dengan kapasitas sebesar 177.750 LSP dalam kondisi handal dan aman. Dia memastikan, kondisi stok LPG dipertahankan tetap stabil selama periode Nataru kali ini, sambil menyiagakan agen dan pangkalan selama 24 jam di daerah-daerah dengan permintaan tinggi.

Erika juga menyampaikan, prognosa kondisi pasokan tenaga listrik di Jawa, Bali, Sumatera, Kalimantan, dan sebagian besar wilayah Indonesia bagian timur, pada tanggal 25 Desember 2023 juga berada dalam kondisi aman.

"Ditjen Ketenagalistrikan ESDM dan PLN akan meningkatkan kesiapsiagaan semua unit kerja, demi menjaga keandalan dan kualitas pasokan listrik dengan menyiapkan pedoman operasi khusus Nataru," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya