AirNav Prediksi Jumlah Penerbangan Saat Nataru Bakal Melonjak Tembus 120 Persen
- VIVAnews / Sherly (Tangerang)
Jakarta – AirNav Indonesia memprediksi bahwa jumlah penerbangan pada musim libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2023-2024 bakal melonjak hingga 124 persen dibandingkan Nataru tahun lalu.
Kepala Sub Divisi Pengendalian Pelayanan Lalu Lintas Penerbangan AirNav Indonesia, Syahriale mengatakan, angka proyeksi itu disusun berdasarkan data permintaan extra flight dan slot penerbangan, dari para maskapai penerbangan yang masuk ke AirNav.
Dia juga memprediksi, puncak dari momen Nataru akan terjadi di H-2 Natal atau pada tanggal 23 Desember 2023, dan arus baliknya akan BBB terjadi pada 2 Januari 2024.
"Diperkirakan bakal terjadi kenaikan 120 persen pada puncak momen Nataru kali ini, dibandingkan dengan tahun lalu. Kemudian di arus baliknya juga diperkirakan naik 127 persen dibandingkan tahun lalu," kata Syahrial dalam keterangannya, Jumat, 15 Desember 2023.
Proyeksi AirNav menyatakan, pada puncak arus mudik Nataru di 23 Desember 2023, proyeksi total pergerakan baik sisi landing maupun take off akan mencapai sebanyak 5.076 pergerakan, dibandingkan tahun sebelumnya yang sebanyak 4.225 pergerakan.
"Dan di puncak arus balik, diproyeksi bakal ada sebanyak 4.721 pergerakan, di mana tahun sebelumnya hanya 3.713 pergerakan," ujarnya.
Syahrial menjelaskan, faktor pendorong kenaikan jumlah penerbangan di tahun ini antara lain disebabkan oleh tidak adanya lagi pandemi COVID-19. Hal itu seiring dengan perekonomian masyarakat yang sudah membaik. Sehingga, banyak masyarakat Indonesia yang kini sudah mampu kembali bepergian menggunakan pesawat terbang dan melakukan liburan.
Karenanya, sebagai upaya menjaga kelancaran dan keselamatan penerbangan di ruang udara Indonesia pada periode Nataru 2023-2024, AirNav Indonesia pun menggelar Posko Nataru sejak 19 Desember 2023 sampai dengan 3 Januari 2024. AirNav Indonesia akan mengadakan Posko Nataru di 52 Kantor Cabang, 1 di Kantor Pusat, dan 1 Posko Terpadu di Kementerian Perhubungan.
"Para petugas di Posko akan mencatat dan melaporkan kejadian-kejadian signifikan, rekapitulasi data penerbangan, laporan operasional seperti NOTAM (notice to Airmen), ASHTAM (gunung meletus), PIREP (laporan Pilot), dan insiden keselamatan penerbangan lainnya, yang akan kami evaluasi setiap harinya untuk meningkatkan kelancaran dan keselamatan penerbangan," ujarnya.
Diketahui, saat ini AirNav Indonesia memiliki fasilitas navigasi penerbangan yang cukup lengkap. Yaitu Radio Komunikasi sebanyak 785 VHF (Very High Frequency), VOR-DME (alat panduan arah dan jarak untuk pesawat) di 168 lokasi, ILS (Instrument Landing System) di 44 lokasi, Radar di 29 lokasi, A-DSB (radar satelit) di 49 lokasi, dan ATS (Air Traffic Services) System di 15 lokasi.