Neraca Dagang RI November 2023 US$2,41 Miliar, Lanjutkan Surplus ke 43 Bulan Tapi Menurun

Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS, Pudji Ismartini.
Sumber :
  • Dokumentasi BPS.

Jakarta – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, neraca perdagangan Indonesia pada November 2023 surplus sebesar US$2,41 miliar. Dengan demikian, neraca perdagangan RI surplus selama 43 bulan berturut-turut.

Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS, Pudji Ismartini mengatakan, nilai surplus November 2023 ini menurun dibandingkan dengan bulan sebelumnya. Nilai itu juga lebih rendah jika dibandingkan dengan bulan yang sama pada 2022.

"Pada November 2023 neraca perdagangan barang mencatat surplus sebesar US$2,41 juta atau turun sebesar US$1,06 miliar secara bulanan," ujar Pudji dalam konferensi pers Jumat, 15 Desember 2023.

Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS, Pudji Ismartini

Photo :
  • VIVA/Anisa Aulia

Pudji menjelaskan, surplus neraca perdagangan ini ditopang oleh surplus komoditas non migas surplus sebesar US$4,62 miliar. Dalam hal ini komoditas penyumbang surplus adalah bahan bakar mineral, lemak dan minyak hewan/nabati, besi dan baja.

"Surplus neraca perdagangan nonmigas ini lebih rendah jika dibandingkan dengan bulan lalu dan November 2022," jelasnya.

Adapun untuk neraca perdagangan komoditas migas tercatat defisit sebesar US$2,21 miliar. Dalam hal ini komoditas penyumbang defisit adalah hasil minyak, dan minyak mentah.

Bea Cukai dorong ekspor impor melalui NLE

Photo :
  • Bea Cukai
Bea Cukai Jambi Fasilitasi Ekspor 27 Ton Lidi Tujuan Tiongkok

"Defisit neraca perdagangan migas November 2023 ini lebih tinggi dari bulan sebelumnya dan bulan yang sama pada tahun lalu," ujarnya.

Lanjut Pudji, secara kumulatif hingga November 2023 total surplus neraca perdagangan Indonesia mencapai US$33,63 miliar atau lebih rendah sekitar US$16,91 miliar atau 33,46 persen, jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya.

Anda Bisa Kaya dari Bisnis Ini? Coba Bisnis Jastip!
 Ketua DPP PKB Dita Indah Sari

PKB: Kenaikan PPN Bukan Harga Mati untuk Penguatan APBN

Ketua DPP PKB Dita Indah Sari mengatakan bahwa kenaikan PPN sebanyak 12 persen bukan harga mati atau jalan salah satu-satunya untuk menguatkan APBN.

img_title
VIVA.co.id
21 November 2024