Siap Tambah Alokasi Pupuk Subsidi, Pupuk Indonesia Tunggu Perhitungan Pemerintah
- Dokumentasi Pupuk Indonesia.
Jakarta – Direktur Utama PT Pupuk Indonesia (Persero), Rahmad Pribadi menegaskan, pihaknya siap melaksanakan arahan Presiden Joko Widodo, terkait peningkatan alokasi subsidi pupuk.
Dia meyakini, hal itu akan bisa dilakukan PT Pupuk, dengan kapasitas produksi yang telah mencapai 14 ,6 juta ton, jaringan distribusi yang meliputi lebih dari 1.077 distributor, serta 25.778 kios pupuk di seluruh negeri.
"Kami siap berkomitmen memenuhi tambahan ketersediaan pupuk subsidi untuk para petani," kata Rahmad dalam keterangannya, Kamis, 14 Desember 2023.
Meski demikian, Rahmad mengaku bahwa sampai saat ini pihaknya masih menunggu hasil perhitungan yang dilakukan pemerintah, terkait besaran tambahan subsidi pupuk tersebut.
"Ketika nanti sudah final, kami akan segera mengambil langkah-langkah konkret untuk memastikan pemenuhan kebutuhan pupuk sesuai dengan arahan Bapak Presiden," ujar Rahmad.
Dia menegaskan, Pupuk Indonesia akan mendukung setiap langkah dan kebijakan yang diambil Pemerintah, untuk pemenuhan kebutuhan pupuk petani dan masa tanam yang sukses.
Rahmad memastikan, inisiatif ini akan dijalankan sepenuhnya oleh Pupuk Indonesia, dengan kolaborasi bersama pemerintah dan pihak-pihak terkait dalam rantai pasok pupuk.
"Bagi kami, pemenuhan ini tidak hanya sekadar tugas, melainkan sebuah amanah mulia bagi ketahanan pangan Indonesia," ujarnya.
Diketahui, Presiden Joko Widodo telah menegaskan niatnya untuk menambah alokasi subsidi pupuk, sebagai sebuah langkah yang akan mendukung petani dan pertanian secara keseluruhan. Sebelumnya pada tahun 2023, alokasi pupuk bersubsidi ditetapkan sebesar 6,05 juta ton, dengan rincian pupuk urea sebesar 3 ,7 juta ton dan NPK sebesar 2,34 juta ton.
Sementara itu, Sekretaris Perusahaan Pupuk Indonesia, Wijaya Laksana mengatakan, hingga 6 Desember 2023, lebih dari 5,802 juta ton pupuk telah disalurkan kepada petani terdaftar di 38 provinsi Indonesia.
"Dalam memenuhi kebutuhan petani, Pupuk Indonesia juga menyediakan stok sebesar 1,2 juta ton yang tersedia di gudang lini III dan siap ditebus petani terdaftar," kata Wijaya.
Dia menjelaskan, keseluruhan stok pupuk tersebut terdiri dari 839.693 ribu ton stok pupuk urea bersubsidi, dan 424.692 ton NPK. Bagi petani yang tidak memiliki alokasi, Pupuk Indonesia juga menyediakan stok pupuk non-subsidi. Yakni sebesar 500,934 ton pupuk urea non-subsidi dan 92,398 ton NPK non-subsidi.
Wijaya mengungkapkan, komitmen pihaknya adalah bahwa pupuk harus tersedia tepat waktu, di gudang-gudang lini terdepan di seluruh Indonesia. Bukan hanya jumlah yang cukup, namun jenis dan mutunya juga harus sesuai dengan kebutuhan pertanian di daerah tersebut.
"Selain pupuk subsidi, pupuk non-subsidi pun telah kami siapkan," ujarnya.