Dibanding Debat Capres, Ekonom Sebut BLT Lebih Ampuh Pengaruhi Masyarakat
- VIVA.co.id/ Adi Suparman (Bandung)
Jakarta – Komisi Pemilihan Umum (KPU) telah menggelar debat pertama Pilpres 2024 pada Selasa malam, 12 Desember 2023. Debat itu mempertemukan tiga capres tanpa didampingi cawapresnya masing-masing.
Dari debat pertama ini, Anies Baswedan dan Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo terlihat bersaing secara ketat. Namun, bagaimana dampak dari debat tersebut terhadap masyarakat Indonesia, terutama dari segi ekonomi?
Menjawab hal itu, Ekonom Senior dari Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Didik J. Rachbini menegaskan, dampak dari diadakannya debat tahap pertama oleh KPU itu sebenarnya sudah cukup bagus.
Menurutnya, memang harus ada mekanisme debat antarcapres seperti itu. Sehingga, nantinya pertanggungjawaban dari masing-masing calon apabila mereka benar-benar terpilih menjadi Presiden, bisa ditagih dan segera ditindaklanjuti dalam hal implementasinya.
"Tapi pengaruh (debat capres) kepada keterpilihan itu, terbatas hanya pada golongan terdidik, golongan atas, dan golongan menengah," kata Didik saat dihubungi VIVA Bisnis, Rabu, 13 Desember 2023.
Dia menambahkan, sebenarnya di antara ketiga capres itu semuanya adalah orang-orang terdidik. Anies Baswedan diketahui bergelar doktor, Prabowo adalah angkatan bersenjata dan sempat bersekolah di Amerika Serikat, serta Ganjar yang merupakan alumni UGM.
"Jadi sebenarnya secara akademik, mereka itu anak-anak elit lah," ujar Didik.
Meski demikian, Didik menilai bahwa debat capres kemarin sama sekali tidak menyentuh masyarakat golongan bawah. Menurutnya, masyarakat golongan bawah dengan tingkat pendidikan yang relatif lebih rendah, justru akan lebih terpengaruh oleh bantuan langsung tunai (BLT) dan subsidi sejenisnya dibandingkan dengan debat capres seperti itu.
"Tapi golongan bawah tidak tersentuh (dampak debat capres), sehingga mereka hanya akan mengikuti pola-pola yang lain. Seperti misalnya pola BLT, subsidi, atau sumbangan-sumbangan, itu kira-kira hampir 30 persen pengaruhnya ketimbang debat, jauh sekali," ujarnya.