Tsamara Amany Jadi Stafsus Erick Thohir di Kementerian BUMN Ngurus Ini

Tsamara Amany
Sumber :
  • VIVA/Dhana Kencana

Jakarta – Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir menunjuk mantan Ketua DPP Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Tsamara Amany, menjadi staf khusus di Kementerian BUMN.

Striker Timnas Indonesia Tumpul, Cristian Gonzales Ajukan Diri ke Erick Thohir

Erick mengatakan, dengan porsi pemimpin perempuan di BUMN yang telah mencapai 20,88 persen, Dia berjanji bahwa capaian itu akan terus ditingkatkan lagi ke depannya.

"Saya tambah lagi Bu Tsamara, staf khusus baru yang saya minta fokus di public policy," kata Erick di Jakarta, Rabu, 13 Desember 2023.

Ministers of SOEs and PPPA Collaborate to Strengthen Public Services

"Sekarang ini sudah 20,88 persen kepemimpinan wanita di BUMN, dan itu hasil kerja keras kita sama-sama," ujarnya.

Calon Legistlatif Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Tsamara Amany saat mengunjungi kantor VIVA di Jakarta, 19 September 2018.

Photo :
  • VIVA/Dhana Kencana
Ketum PSSI Erick Thohir Bongkar Penyebab Jay Idzes Cs Mau Bela Timnas Indonesia

Erick mengakui bahwa capaian persentase 20,88 persen jumlah perempuan pemimpin di BUMN itu sebenarnya masih belum cukup. Karenanya, Dia pun menargetkan bahwa kepemimpinan perempuan di BUMN harus bisa mencapai hingga 25 persen.

"Belum (cukup), janjinya 25 persen. Masih ada 4 (persen) kurangnya sampai Oktober. Bisa ya? Mumpung menterinya mau. Karena kalau nanti menterinya ganti, belum tentu sama," kata Erick.

Dia menambahkan, data konsultan yang dibacanya menyebut bahwa setiap peningkatan 10 persen pada aspek kesetaraan gender, hal itu juga akan turut meningkatkan penjualan kotor sampai 3,5 persen.

Menteri BUMN Erick Thohir

Photo :
  • tvOne

Dengan capaian laba dan dividen ke negara yang sampai saat ini telah dikontrbusikan oleh BUMN, Erick pun meyakini bahwa hal itu antara lain juga didukung oleh adanya kepemimpinan perempuan di BUMN-BUMN tersebut.

"Artinya apa, kalau melihat sekarang, profit perusahaan kita ini terbesar sepanjang sejarah yakni Rp 250 triliun, dan dividen ke negara kurang lebih Rp 80 triliun digunakan untuk bansos, BLT, dan lain-lain. Ini karena ada kebijakan yang kita kerjakan serius, salah satunya soal kepemimpinan perempuan," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya