Intip Pembangunan PLTA Kayan yang Bakal Suplai Listrik ke IKN
- Dokumentasi KHE.
Kalimantan Utara – PT Kayan Hydro Energi (KHE) menegaskan, pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Air {PLTA) Kayan Cascade, di Tanjungselor, Kalimantan Utara, terus dikebut. PT KHE menargetkan konstruksi pembangunan bendungan pertama pada tahun depan.
Direktur Operasional KHE Khaerony, menegaskan hal terseut, pada Minggu 10 Desember 2023, usai acara Doa dan Syukur atas pengoperasian PLTA Kayan Cascade di arena pembangunan PLTA Kayan Cascade, Desa Muara Pangean, Kecamatan Peso, Kabupaten Bulungan, Provinsi Kalimantan Utara.
Dia menyampaikan, saat ini pembangunan PLTA yang bakal memiliki kapasitas total 9.000 MW itu telah memasuki tahap pembangunan diversion channel (saluran pengalihan) yang dilakukan melalui peledakan.
"Sekarang kami berkonsentrasi di diversion channel supaya paling tidak tahun depan itu sudah selesai dan kami bisa mengalihkan sungai untuk melakukan konstruksi bendungan Kayan," papar Khaerony dikutip dari keterangannya, Senin, 11 Desember 2023.
Acara doa dan syukur dihadiri Presiden MADN (Majlis Adat Dayak Nasional) Marthin Billa, Ketua DAD (Dewan Adat Daerah) Provinsi Kaltara Johny Laing Impang, Wakil Bupati Bulungan Ingkong Ala, perwakilan Sumitomo Corporation Kenichi Ishigawa dan Takechi Muramatsu , Pemuka Masyarakat Adat Dayak Sungai Kayan, tokoh-tokoh dari Kecamatan Peso, dan pemuka masyarakat dari 12 desa sekitar Kecamatan Peso.
Untuk progres total pembangunan PLTA Kayan Cascade, berdasarkan tinjauan dari Kementerian PUPR, KLHK dan instansi terkait lainnya pada Agustus tahun lalu pembangunan telah mencapai 27 %.
"Pastinya sekarang ada perubahan cukup drastis. Kami di sini menggunakan konsultan pengawas, Indra Karya. Itu artinya yang mengawasi itu nanti Indra Karya yang bisa membuat laporannya ke kami," papar Khaerony.
Seperti diketahui, PLTA Kayan Cascade ini akan memanfaatkan area sepanjang aliran air Sungai Kayan, di Kecamatan Peso, Kabupaten Bulungan, Kalimantan Utara. Terdiri atas 5 bendungan dengan 5–6 unit turbin pembangkit pada tiap bendungannya.
PLTA ini akan menghasilkan listrik bersih dengan total 9.000 Megawatt. Proyek ini akan menarik investasi hingga US$17,8 miliar. Untuk pembangunan proyek ini PT KHE telah bermitra dwengan perusahaan energi asal Jepang Sumitomo Corporation.
Listrik yang dihasilkan oleh proyek PLTA ini akan menyuplai kawasan industri hijau di Kalimantan Utara dan Ibukota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur. PLTA ini juga akan memasok kebutuhan listrik di Pulau Kalimantan, termasuk kawasan industri hijau yang dikembangkan oleh PT Indonesia Strategis Industri (ISI).
Presiden Majlis Adat Dayak Nasional (MADN) Marthin Billa menyebut PLTA Kayan Cascade akan menumbuhkan perekonomian Kaltara. "Setelah di Kaltim ada IKN di sini ada PLTA Kayan Cascade. PLTA Kayan akan menopang pertumbuhan industri di Kaltara. Maka akan makin berlipat pertumbuhannya," ucapnya.
Salah satu perusahaan yang akan beroperasi di kawasan industri tersebut, PT Green Amoniak Indonesia berharap PLTA Kayan Cascade segera dapat beroperasi sehingga mereka dapat memulai pembangunan pabrik amoniak di kawasan industri hijau. Selain listrik dari PLTA, amoniak ini juga akan memanfaatkan air sebagai bahan baku sebagai ganti gas.
"Kami sangat berharap proyek PLTA ini segera selesai. Kalau ini sudah pasti kami baru bangun pabrik. Kami akan menyelaraskan pembangunan pabrik sesuai dengan pembangunan PLTA ini," ujar Hari Supriyadi, Presiden Direktur PT Green Amoniak Indonesia.