Nicke Widyawati Kembali Masuk Daftar 100 Wanita Berpengaruh di Dunia 2023
- Pertamina
Jakarta – Direktur Utama PT Pertamina (Persero), Nicke Widyawati, kembali didapuk oleh Forbes 2023 untuk nangkring di peringkat 51, dalam daftar 100 wanita paling berpengaruh dunia atau The World’s 100 Most Powerful Women.
Selain Nicke, Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati, juga dipilih Forbes untuk berada di peringkat ke-47 dalam daftar tersebut.
Sementara posisi teratas dipegang oleh Presiden Komisi Eropa, Ursula von der Leyen, dengan Presiden Bank Sentral Eropa, Christine Lagarde sebagai runner up-nya. Posisi selanjutnya ditempati oleh Wakil Presiden AS, Kamala Harris, menyusul penyanyi-penulis lagu asal Amerika, Taylor Swift, yang menguntit posisi setelahnya.
Penghargaan serupa sebelumnya juga pernah diraih Nicke, berdasarkan versi Fortune dan Forbes dalam tiga tahun berturut-turut. Ketiganya yakni pada tahun 2020, 2021, dan 2022. Forbes menyebut, saat 2022 Indonesia menjadi Presidensi G20, Nicke dinilai sukses mengemban amanah sebagai Ketua Gugus Tugas atau Chair Task Force Energy, Sustainability, and Climate.
Nicke dianggap berhasil membawa tiga rekomendasi utama, yakni Percepatan Transisi untuk Energi Berkelanjutan, Memastikan Transisi yang Tepat dan Berkeadilan, serta soal Keterjangkauan Energi. Sebagai Direktur Utama BUMN, Nicke juga dinilai senantiasa mendukung keputusan pemerintah Indonesia.
Nicke sendiri menilai, pengakuan tersebut tidak terlepas dari dukungan seluruh stakeholder, manajemen, dan pekerja Pertamina di seluruh Indonesia.
"Saya bersyukur dan berterima kasih atas penilaian baik dan pengakuan masyarakat Internasional terhadap Pertamina," ujar Nicke dalam keterangannya, Kamis, 7 Desember 2023.
Dia mengatakan, penghargaan ini menjadi motivasi untuk terus bekerja lebih baik lagi, terutama dalam menjaga ketahanan energi nasional. "Serta menyukseskan transisi energi dalam rangka pencapaian Net Zero Emission," ujarnya.
Diketahui, sebagaimana penjelasan terdahulunya, Forbes mengklaim bahwa daftar wanita berpengaruh di dunia itu ditentukan, dengan empat metrik utama. Keempat metrik tersebut antara lain yakni dari sisi pendapatan, media, dampak, dan lingkup pengaruhnya.
"Untuk para pemimpin politik, kami menimbang produk domestik bruto dan populasi, untuk pemimpin perusahaan, pendapatan dan jumlah karyawan; dan media menyebutkan dan menjangkau semua," tulis pihak Forbes.