Alihkan Investasi Fitzroy ke Telopea, Utang BNBR Susut Rp 13,23 Triliun
- VIVA/Mohammad Yudha Prasetya
Jakarta – Direktur Keuangan PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR), Roy Hendrajanto M Sakti menegaskan, perseroan akan mampu secara konsisten melakukan berbagai terobosan, untuk memperbaiki posisi keuangan perusahaan supaya lebih baik lagi kedepannya.
Hal itu terutama dilakukan dengan menyelesaikan proses restrukturisasi utang, serta menjalankan program efisiensi di tingkat operasional anak usaha.
Roy memastikan, upaya restrukturisasi utang yang sudah dijalankan BNBR sejak beberapa tahun belakangan ini, telah membuahkan hasil yang sangat baik. Bahkan pada awal Desember 2023, Dia mengaku bahwa perseroan kembali berhasil merestrukturisasi utang sebesar RP 13,23 triliun.
"Sehingga dapat dilihat perbaikan yang drastis dalam neraca perseroan, yang saat ini menjadi jauh lebih sehat," kata Roy dalam Paparan Publik Tahunan BNBR 2023, di Bakrie Tower, Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa, 5 Desember 2023.
Penyusutan jumlah utang BNBR terjadi setelah perseroan melunasi utang ke salah satu krediturnya, yakni Glencore International AG. Dalam proses transaksi pelunasan utang itu, BNBR pun turut melibatkan Telopea Investment Ltd.
Mekanismenya yakni dimana BNBR melunasi kewajiban utangnya, dengan cara menyerahkan investasi di Fitzroy Offshore Ltd. Sehingga, utang BNBR pun akhirnya berkurang drastis sebesar US$860,04 juta, atau setara Rp 13,23 triliun.
Berdasarkan Novation Agreement dan Settlement Agreement tanggal 1 Desember 2023, antara Glencore, Telopea, dan BNBR, telah disepakati bahwa piutang yang dimiliki Glencore atas BNBR telah beralih ke Telopea. BNBR kemudian menyelesaikan kewajibannya kepada Telopea, dengan cara menyerahkan investasinya di Fitzroy.
Selain itu, lanjut Roy, BNBR juga telah melaksanakan konversi Obligasi Wajib Konversi (OWK). Yakni dengan jumlah saham baru hasil konversi sebanyak 99.527.840.300 saham biasa seri E, dengan nilai nominal Rp 64 per saham.
"Sehingga jumlah modal ditempatkan dan disetor perseroan, yang sebelumnya sebesar 22.084.484.209 saham, kini menjadi sebesar 121.612.324.509 saham setelah pelaksanaan PMTHMETD itu," ujarnya.