Bapanas Ungkap Realisasi dan Rencana Bantuan Beras ke Keluarga Penerima Manfaat

Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi.
Sumber :
  • VIVA/Anisa Aulia

Jakarta - Badan Pangan Nasional (Bapanas) mengungkapkan, realisasi bantuan pangan  beras per 1 Desember secara nasional sudah mencapai 72,79 persen, dari total alokasi hingga Desember 2023. Hal itu disampaikan oleh Kepala Bapanas, Arief Prasetyo Adi. 

Daftar Harga Pangan 24 Desember 2024: Bawang hingga Daging Naik

Arief menuturkan bahwa bantuan pangan beras ini akan terus dilanjutkan kepada masyarakat yang membutuhkan. Bantuan itu pun akan diberikan hingga Maret 2024. 

"Jadi hari ini bagian dari bantuan pangan beras yang sebelumnya 3 bulan pertama sudah (Januari-Maret), 3 bulan kedua sudah (September-Nobember), dan ini yang Desember. Tadi Bapak Presiden menyampaikan 3 bulan pertama di Januari Februari Maret di 2024 juga akan ada bantuan pangan beras," kata Arief dalam keterangannya, Selasa, 5 Desember 2023. 

Kepala Bapanas Sebut Beras Kena PPN 12 Persen Hanya yang di Impor untuk Hotel dan Restoran

Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi.

Photo :
  • Bapanas

Arief menjelaskan, progres pelaksanaan penyaluran bantuan pangan beras tahap kedua di Provinsi NTT per 1 Desember tercatat telah menyentuh angka 17.422.920 kg dari total alokasi sampai Desember 33.732.760 kg. 

5 Alasan Inflasi Tetap Terkendali Meski PPN Jadi 12 Persen pada 2025

"Di lingkup nasional, realisasi bantuan pangan beras per 1 Desember telah berhasil menyalurkan sebanyak 621.531.910 kg atau 72,79 persen dari total alokasi sampai Desember 853.851.760 kg," jelasnya. 

Arief menegaskan bahwa setiap KPM akan menerima beras sebanyak 10 kg di tiap bulan. Ia mengutarakan tidak ada toleransi apabila terjadi ketidaksesuaian kuantitas beras yang diperoleh masyarakat.

“Apabila masyarakat menemukan ketidaksesuaian kuantitas beras yang diterima, tolong dapat segera diinformasikan, bisa melalui Bulog terdekat atau jalur pemerintah lainnya. Kami tidak mentolerir adanya penyimpangan. Satgas Pangan Polri juga siap menangani apabila benar terjadi penyimpangan,” tegasnya. 

Sebagaimana diketahui, pemerintah terus menggelontorkan bantuan pangan beras demi membantu dan menjaga daya beli masyarakat serta mengendalikan inflasi pangan secara nasional. Di tahun ini, kebijakan pro rakyat ini telah terlaksana hingga dua tahap. 

Pada tahap pertama, CBP sebanyak 640.590 ton telah tuntas disalurkan ke 21.353.000 KPM dalam tempo 3 bulan. Saat ini, tahap kedua masih berprogres dengan target sebanyak 21.237.377 KPM dan alokasi CBP total sebanyak 853.851 ton.

“Pemerintah menilai dengan penyaluran bantuan pangan beras ini, efektif menekan inflasi dan harga. Tentunya ini juga demi tujuan membantu masyarakat berpenghasilan rendah. Dapat kita lihat, inflasi beras secara bulanan terus melemah pasca bantuan pangan beras digulirkan sejak September,” imbuhnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya