Pemerintah Bakal Naikkan Harga MinyaKita Jadi Rp 15.000 Per Liter

MinyaKita.
Sumber :
  • M Yudha P/VIVA.co.id

Jakarta – Pemerintah berencana untuk menaikkan harga minyak goreng bersubsidi, yakni merek MinyaKita. Kenaikan itu direncanakan akan sebesar Rp 1.000 atau menjadi Rp 15.000 per liter.

Banting Harga! Inilah Hunian Berhantu di Jakarta yang Tak Laku Meski Dijual Murah

Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan mengatakan, terkait rencanakan kenaikan harga MinyaKita itu, harus dilakukan rapat lebih lanjut dengan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto.

"Yang memang Rp 14.000 mestinya, tapi mengikuti perkembangan inflasi memang seharusnya. Tapi kita belum memutuskan, masih harus rapat dengan menko untuk jadi Rp 15.000," ujar Zulhas di Pasar Senen, Jakarta, Kamis, 30 November 2023.

Daftar Harga Pangan 4 November 2024: Beras hingga Daging Naik

"Jadi memang 14.000 kita toleransi sampai Rp 14.500," sambungnya.

Minyakita susah dicari di Pasar Cisalak, Depok

Photo :
  • Rahmad Ari Prakoso (Depok)
Zulkifli Hasan Ungkap Rencana Pemerintah Ingin Impor 1,5 Juta Ton Beras di Akhir 2024

Sebagai informasi, Harga Eceran Tertinggi (HET) MinyaKita yang dipatok Pemerintah untuk dibeli masyarakat sebesar Rp 14.000 per liter.

Sebagaimana diketahui, Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan, meluncurkan minyak goreng curah kemasan dengan merek MinyaKita, di kantor Kementerian Perdagangan.  Produk tersebut dibanderol dengan Harga Eceran Tertinggi (HET), yakni Rp 14.000 per liter.

Menurutnya, hal ini sebagai salah satu upaya Kemendag, dalam mengatasi masalah harga dan kelangkaan minyak goreng murah dalam beberapa waktu terakhir.

MinyaKita.

Photo :
  • M Yudha P/VIVA.co.id

Zulhas berharap, langkah ini bisa menjadi berkah bagi seluruh stakeholder terkait minyak goreng, yang telah ikut membantu memperbaiki sistem, harga, dan ketersediaan minyak goreng di masyarakat.

Dia juga meyakini bahwa peluncuran MinyaKita ini merupakan solusi, untuk memperbaiki mata rantai pasok minyak goreng yang sebelumnya menuai polemik dan dikeluhkan masyarakat secara luas.

"Karenanya sebelumnya Pemerintah itu juga sulit sekali (akibat polemik minyak goreng). Apalagi ibu-ibu juga sudah ngamuk karena sulit mendapatkannya," kata Zulhas.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya