Sri Mulyani Wanti-wanti AI Bakal Menggerus Demokrasi RI
- VIVA/Anisa Aulia
Jakarta - Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati mengingatkan, untuk berhati-hati terhadap kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI). Sebab dengan AI, dinilai akan menggerus demokrasi Indonesia.
Sri Mulyani mengatakan, teknologi digital dapat memecah belah masyarakat berdasarkan preferensi masing-masing masyarakat.
"Kecerdasan buatan ini sangat sistematis dan mengelompokkan Anda sebagai orang atau dokter gigi yang menyukai jenis makanan ini, menyukai jenis bacaan ini. Sehingga Anda akan berada di kelompok Prancis, menyukai jenis makanan ini, menyukai jenis perjalanan ini," kata Sri Mulyani dalam Indonesia-EU Investment Summit 2023.
Sehingga dengan adanya pengelompokan ini jelas Sri Mulyani, AI sudah secara sistematis mengatur manusia.
"Saya hanya bisa bertemu dengan orang-orang yang berada di cluster saya, dan kemudian berdiskusi hanya di antara cluster tersebut," terangnya.
Pada konteks demokrasi, jelas Bendahara Negara ini, adanya klasterisasi diskusi tidak akan meluas, hanya berkutik pada klaster tertentu saja.
"Hal ini akan menjadi tantangan tersendiri. Indonesia merupakan negara dengan sistem demokrasi yang terbuka seperti halnya Eropa dan Amerika Serikat. Tapi demokrasi dengan intervensi AI seperti ini, saya harus mengatakan bahwa kita harus sangat berhati-hati dalam hal keberlangsungan dan kualitas demokrasi," imbuhnya.