Kalbar Kedatangan Beras Impor, PJ Gubernur Minta Bulog Pelototi HET di Pasar
- Destriadi Yunas Jumasani/VIVA.
Kalimantan Barat – Pj Gubernur Kalbar, Harisson berharap agar Bulog Kalbar memperbanyak Rumah Pangan Kita (RPK) yang menyuplai beras Stabilisasi Pasokan Harga Pasar (SPHP) yang dijual ke masyarakat. Agar stabilitas harga beras di pasar bisa terwujud.
Hal tersebut disampaikan Harisson saat didampingi Pemimpin Wilayah Perum Bulog Kanwil Kalbar, Dedi Aprilyadi melihat langsung proses pembongkaran beras impor Bulog sebanyak 3.900 ton dari Thailand dan Vietnam di Pelabuhan Kijing.
“Kalau beras ini membanjiri pasar sesuai arahan Pak Jokowi maka dia akan menurunkan harga beras di pasar sehingga masyarakat tidak dibebani dengan harga beras di pasar,” terang Harisson, Kamis 30 November 2023.
Beberapa waktu lalu Harisson menemukan pedagang beras di Kalbar yang menjual beras di atas HET. Namun diakui Harisson, hingga saat ini Pemerintah belum memiliki regulasi terkait sanksi kepada pedagang yang menjual beras di atas HET.
“HET beras SPHP Rp11.500, ini jadi masalahnya bahwa tidak ada sanksi kalau beras SPHP dijual harga di atas HET, kita sedang minta dari pusat harus ada sanksi,” tuturnya.
Sementara itu, Pemimpin Wilayah Perum Bulog Kanwil Kalbar, Dedi Aprilyadi menyebutkan pihaknya terus memperbanyak RPK dan memiliki target.
Bahkan hingga saat ini, menurut Dedy RPK yang ada di Kalbar berjumlah 1.740 dan bertambah setiap harinya. Pihaknya pun menargetkan setiap bulannya RPK dapat bertambah 50 sampai 100 RPK.
“Jadi satu hari bertambah 10 sampai 20 RPK itu prosesnya setelah mengajukan ke Bulog kita datangi ketemu monitoring survei di lapangan baru kita sampaikan ke pusat untuk mendapatkan persetujuan pusat,” terang Dedi.
Dedi menegaskan, pihaknya akan tindak tegas para pedagang yang jual beras di atas HET yakni dengan cara Bulog Kalbar tidak akan memberikan pasokan beras untuk sementara waktu.
"Penjual di atas HET akan kita kasih sanksi dan kita tidak akan drop lagi, mereka PO enggak kita layani, itu saja saksinya untuk sementara sanksinya sebelum ada sanksi dari pemerintah,” tegas Dedi.
Pihaknya akan terus melakukan monitoring untuk memantau penjualan beras di atas HET tersebut. Jika ditemukan pedagang nakal, maka tak segan akan diberikan sanksii.
Sementara itu, Harisson menegaskan, kedatangan beras impor itu untuk memenuhi kebutuhan masyarakat setempat. Beras impor telah masuk ke Kalbar sejak April lalu.
“Saya memastikan bahwa kebutuhan beras di Kalbar cukup,” jelas Harisson.
Dia pun memastikan stok beras tersebut cukup sampai Hari Raya Natal dan Tahun Baru, sehingga warga Kalbar diharapkan untuk tidak usah khawatir dan panik.
“Karena badai El Nin, kita baru panen sekitar April depan, maka kita masukkan beras dari Vietnam dan Thailand. Masyarakat jangan khawatir karena beras kita cukup hingga Natal dan setelah Natal," terang Harisson.
Hingga saat ini, stok beras yang ada di gudang Bulog Kalbar kurang lebih sekitar 13.500 ton. Sementara, untuk penyaluran beras berjumlah 5.000 ton dan bisa bertahan kurang lebih 3 bulan ke depan.