Buktikan Transparansi dan Akuntabilitas Laporan Tahunan, Begini Cara PLN Indonesia Power
- Dok. PLN Indonesia Power.
Jakarta – PLN Indonesia Power (PLN IP) terus mengedepankan transparansi dan akuntabilitas. Hal ini menjadi perbaikan berkelanjutan perusahaan sesuai nilai Environment, Social and Governance (ESG).
"Kami selalu melakukan improvement untuk kemajuan korporasi, menjalankan tata kelola perusahaan secara berkelanjutan, selalu berkomitmen mendukung nilai ESG," kata Direktur Keuangan PLN IP Endang Astharanti atau Asti, akrabnya disapa dikutip dalam keterangan tertulis, Kamis, 30 November 2023.
Akibat konsistensi itu, PLN IP meraih Juara 1 kategori Perusahaan Non Go Publik Non Keuangan di Annual Report Award (ARA) 2022. PLN IP menyisihkan ratusan perusahaan nasional terkemuka dan unggul dibandingkan perusahaan BUMN dan swasta lainnya.
ARA merupakan ajang bergengsi serta barometer bagi perusahaan dalam menunjukkan kepemimpinan yang transparan, akuntabilitas dan mampu menyajikan transparansi laporan tahunannya di tengah ketidakpastian global. Capaian Ini disebut membuat PLN IP menjadi Subholding Generation Company terbaik di PLN Group.
Hadir dalam kesempatan itu, Direktur Keuangan PLN IP didampingi Sekretaris Perusahaan Agung Siswanto dan Vice President GCG, Secretary & Protocol Rahmi Sukma pada acara penganugerahan menyampaikan capaian Juara 1 ini salah satu bentuk perbaikan berkelanjutan Perusahaan.
Untuk diketahui, Penghargaan ARA 2022 ini merupakan kompetisi yang diselenggarakan oleh tujuh instansi yang sangat kredibel, yakni Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kementerian Keuangan, Bursa Efek Indonesia (BEI), Komite Nasional Kebijakan Governansi serta Ikatan Akuntan Indonesia (IAI).
Ketua Dewan Juri, Prof Lindawati Gani yang merupakan Guru Besar Akuntansi UI menyebutkan, jumlah total peserta ARA 2022 adalah sebanyak 163 peserta. Dewan juri telah menetapkan 22 pemenang ARA 2022 serta peraih juara umum dengan nilai akhir wawancara paling tinggi rata-rata 13,53 poin dari maksimal 15 poin.
Ketua Panitia Pelaksana ARA Sigit Pramono mengungkapkan bahwa proses penjurian atau penilaian dilakukan terhadap keterbukaan informasi khususnya laporan keuangan perusahaan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
"Penilaian dilakukan terhadap keterbukaan informasi laporan keuangan perusahaan, sesuai dengan peraturan yang berlaku dan disajikan transparan dan wajar, yang menekankan atas aspek governansi dan keberlanjutan serta konsep pemikiran terintegrasi dalam proses bisnisnya, penilaian bersifat independen tanpa intervensi dari pihak manapun," ungkap Sigit.
Ajang ini dihadiri oleh Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Indonesia Abdullah Azwar Anas didampingi Ketua Pengarah ARA Prof. Mardiasmo serta Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan Mahendra Siregar.