Komitmen Kembangkan Properti Hijau, REI Jakarta Tegaskan Tak Hanya Cari Untung
- Dokumentasi REI DKI Jakarta.
Jakarta – Para pengembang yang tergabung dalam asosiasi REI DKI Jakarta menegaskan komitmennya dalam penyediaan realestat lewat pendekatan properti hijau. Komitmen itu termasuk dalam penyiapan prasarana melalui pendekatan infrastruktur hijau.
Hal itu ditegaskan Arvin F Iskandar, Ketua DPD REI DKI Jakarta, pada acara pembukaan Rapat Kerja (Rakerda) REI DKI Jakarta, Rabu, 29 November 2023.
“Pendekatan properti hijau dilakukan melalui penataan ruang kawasan yang berorientasi hijau, konsep desain bangunan yang berupaya mereduksi konsumsi energi dan air, tersedianya ruang terbuka hijau yang memadai, serta konektifitas atau pengintegrasian proyek dengan akses transportasi umum,” ujar Alvin.
Dia menjelaskan, infrastruktur hijau dilakukan dengan membuat infrastruktur yang mendukung gaya hidup hijau seperti banyaknya akses bagi pejalan kaki dan pesepeda. Kemudian, adanya sarana peresapan air dan sistem pengelolaan air bersih kotor, pengelolaan air yang efisien dengan konsep reduce-reuse-recycle dan tersedianya sistem pengelolaan sampah sejak dari rumah.
Pada kesempatan yang sama, Afan Adriansyah Idris, asisten Pembangunan dan Lingkungan Hidup Sekretaris Daerah Provinsi DKI Jakarta yang mewakili gubenur DKI Jakarta mengatakan bahwa Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menargetkan penurunan emisi gas rumah kaca (GRK) pada 2030 sebesar 50 persen. Selain itu, Pemprov DKI menargetkan nol emisi pada 2050.
"Kota Jakarta ditargetkan menjadi kota berketahanan iklim pada tahun 2030. Menjadi kota berketahanan iklim berarti Jakarta tidak hanya berkomitmen untuk menurunkan emisi gas rumah kaca hingga 30 persen dan target sebesar 50 persen pada tahun 2030, tetapi juga target untuk mencapai Net Zero Emission pada tahun 2050,” terangnya.
Sementara itu, Sekretaris Jenderal DPP REI Raymond A Arfandy juga mendukung upaya pemerintah untuk bersinergi dalam mengurangi dan menciptakan lingkungan hijau sesuai dengan penerapan prinsip-prinsip bangunan hijau. Mulai dari awal perencanaan, desain, konstruksi hingga pengoperasian bangunan gedung.
“Anggota REI harus mengikuti kebijakan yang sudah ditetapkan Pemerintah. Anggota REI tidak hanya mencari keuntungan tetapi juga harus memikirkan kenyamanan warga Jakarta. Karena itu DPD REI DKI Jakarta harus mampu membuat terobosan, menciptakan program kerja yang menantang dan bersinergi membantu mewujudkan target-target pemerintah DKI Jakarta,” pintanya.
Komisaris Utama PT Bank Syariah Indonesia Tbk, Muliaman Hadad, menyebutkan Pertumbuhan realestat berkelanjutan tidak akan bisa tercapai kecuali mempertimbangkan aspek-aspek sosial dan lingkungan. Karena itu pihaknya juga akan mendorong pembiayaan ramah lingkungan.
“Isu-isu Pembiayaan ramah lingkungan memainkan peran penting dalam mendukung sektor real estat berkelanjutan. Di antaranya lewat Pembiayaan ramah lingkungan pada bangunan gedung, penyediaan pembiayaan yang terjangkau, dukungan pembiayaan untuk perbaikan dan efisiensi energi, serta Mendorong dilakukannya pengelolaan bangunan sertifikasi hijau yang terstandarisasi,” jelasnya
Sebagai informasi Rakerda REI DKI Jakarta adalah agenda kegiatan tahunan organisasi yang diselenggarakan oleh DPD REI DKI Jakarta. Tujuannya adalah mengevaluasi pelaksanaan program kerja, menampung aspirasi anggota terkait perkembangan bisnis terkini serta perbaikan bagi organisasi ke depan.