Dorong Milenial Jadi Developer Perumahan, BTN Pastikan Permudah Akses Pembiayaan Bisnis

Pameran perumahan.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/R. Rekotomo

Palembang – Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk menegaskan tak hanya menyediakan fasilitas Kredit Perumahan Rakyat (KPR) semata dalam membangun ekosistem perumahan di Indonesia. BTN juga berperan mencetak wirausahawan baru di sektor properti atau biasa disebut developer perumahan melalui program Pelatihan Developer Milenial.

41 BUMN Sabet Investortrust BUMN Awards 2024, Ini Daftarnya

Tak hanya itu, Kepala Cabang BTN Palembang, Untung Surapati menjelaskan BTN juga memberikan fasilitas permodalan perumahaan. Fasilitas itu terdiri dari  iga jenis kredit yang besarnya disesuaikan skala bisnis dari masing-masing developer.

Dia menjelaskan, fasilitas kredit tersebut yakni KUMKM Modal Kerja Konstruksi. Pembiayaan ini diberikan kepada pengembang untuk membantu modal kerja pembiayaan pembangunan horizontal (rumah tinggal, ruko, rumah kantor, kios dan sejenisnya).

50 Orang Terkaya di Indonesia 2024

Kepala Cabang BTN Palembang, Untung Surapati.

Photo :
  • Dokumentasi BTN.

"Untuk KUMKM Modal Kerja Konstruksi maksimal kredit yang diberikan mencapai 80 persen dari RAB konstruksi yang akan dibangun," ujar Untung dalam Pelatihan Developer Milenial BTN bertajuk ‘Mewujudkan Mimpi Menjadi Developer Milenial’ di Palembang, Sumatera Selatan, dikutip Senin, 27 November 2023.

6 Tips Mudah Atasi Tempias Air Hujan Agar Rumah Tidak Banjir

Sementara, fasilitas kredit lainnya, kata Untung, adalah Kredit Pemilikan Lahan (KPL). "Fasilitas ini diberikan Bank BTN kepada developer untuk membeli lahan yang akan dipergunakan untuk membangun rumah subsidi yang pembangunannya menggunakan fasilitas kredit konstruksi BTN," jelasnya.

Sedangkan untuk milenial yang ingin terjun ke bisnis properti dengan memulainya dari subkontraktor, bisa memanfaatkan fasilitas Kredit Usaha Rakyat (KUR).

"Jadi buat generasi milenial yang ingin mewujudkan mimpi menjadi developer, BTN siap memfasilitasi termasuk dengan menyelenggarakan kegiatan Pelatihan Developer Milenial ini," tutupnya.

Kontribusi BTN dalam mengembangkan developer muda pun diakui oleh Ketua DPD Real Estate Indonesia (REI) Zewwy Salim. Dia mengaku sukses membangun jaringan bisnis real estatenya seperti saat ini dengan bantuan permodalan dari BTN.

Pria yang karib disapa Ko Awi itu bercerita bahwa, ia mulai merintis bisnis propertinya hanya dengan modal sebesar Rp 30 juta. Kini menjadi salah satu pengembang properti besar di Sumatera Selatan dengan bendera PT Anugrah Wahana Indah (AWI) yang telah membangun 20 ribu unit rumah.

"Jadi kalau mau mulai bisnis ini jangan takut kalau kita tidak punya modal besar," ungkap Zewwy Salim.

Menurut Zewwy, dengan backlog perumahan di Indonesia yang saat ini angkanya mencapai 12,7 juta unit, peluang untuk terjun ke sektor bisnis properti sangat lah menjanjikan. Terlebih lagi rasio jumlah wirausaha di Indonesia baru sebesar 3,7 persen dari total populasi penduduk.

"Maka peluang untuk menjadi wirausahawan terutama di sektor properti di Indonesia masih sangat terbuka. Jadi jangan takut untuk terjun ke bisnis ini," kata Zewwy.

Senada Ketua Umum HIPMI Palembang Indra Rusadi Harahap mengakui. Banyak fasilitas permodalan dari BTN yang bisa dimanfaatkan oleh generasi milenial untuk bisa merintis bisnis properti seperti yang dia lakukan saat ini.

Direktur Consumer Bank BTN Hirwandi Gafar.

Photo :
  • Dokumentasi BTN

Indra menyarankan kepada generasi milenial yang ingin memulai bisnis properti untuk menggarap pasar mini kavling siap bangun yang lebih kecil risikonya.

Sementara itu, Direktur Consumer Bank BTN Hirwandi Gafar mengatakan kontribusi pasar properti nasional milenial saat ini mencapai sekitar 70 hingga 80 persen, trennya saat ini saat ini diperkirakan akan terus meningkat seiring semakin banyaknya generasi yang milenial. 

"BTN terus aktif ikut serta melakukan pelatihan developer milenial, dan juga memberikan pendanaan pasca-pelatihan dan serta memfasilitasi kolaborasikan developer milenial ini dengan developer senior agar semakin meningkat kemampuannya," kata Hirwandi.

Dia menambahkan, secara umum pasar properti di tahun 2024  mendatang diperkirakan akan tetap bagus, seiring banyak fasilitas yang diberikan pemerintah berupa PPN 0% untuk pembelian rumah di bawah harga Rp2 miliar. Selain itu untuk yang subdisi juga ada tambahan bantuan biaya administrasi.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya