Ibu Kota RI Bakal Pindah ke IKN Nusantara, Bagaimana Kondisi Pangannya?

Presiden Jokowi melakukan peletakan batu pertama Hotel Nusantara IKN.
Sumber :
  • Biro Pers Sekretariat Presiden

Jakarta - Badan Pangan Nasional (Bapanas) mengatakan, pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara wajib mempertimbangkan ketahanan pangan. Apalagi, pada 2024 direncanakan proses pemindahan ibu kota RI ke IKN Nusantara akan dilakukan. 

Bakal Bikin Pembangunan Berkelanjutan, Tarif PPN 12 Persen Dinilai Berdampak Positif ke Invetasi

Sekretaris Utama Bapanas, Sarwo Edhy menyebut ketahanan pangan merupakan salah satu aspek penting yang harus dijaga sebagai bagian dari ketahanan nasional. 

"Bapak Presiden telah memberikan pernyataan bahwa Upacara Kemerdekaan 17 Agustus pada tahun 2024 akan dilaksanakan di IKN. Oleh karena itu, ketahanan pangan menjadi aspek yang penting dan Badan Pangan Nasional siap mendukung terwujudnya ketahanan pangan yang optimal." ujar Sarwo dalam keterangannya dikutip Senin, 27 November 2023.

Kepala Bapanas Sebut Beras Kena PPN 12 Persen Hanya yang di Impor untuk Hotel dan Restoran

Presiden Jokowi bersama para menteri kemah di IKN Nusantara

Photo :
  • Setkab

Sarwo mengatakan, wilayah Provinsi Kalimantan Timur khususnya di IKN akan mengalami peningkatan jumlah penduduk seiring dengan berkembangnya pembangunan IKN. Sehingga kebutuhan pangan juga harus diperhitungkan dengan baik. 

Lonjakan Pasokan Makanan dan Komoditas di Tiongkok Picu Kekhawatiran

"Sebagian besar kebutuhan pangan di Kaltim dipasok dari beberapa daerah lain seperti Kalimantan Selatan, Sulawesi Selatan, dan Jawa Timur. Di sisi lain, dengan berpindahnya penduduk ke IKN, kebutuhan pangan juga akan meningkat secara signifikan. Tentunya hal ini perlu menjadi perhatian kita bersama, dan bahwa sinergi dan kolaborasi menjadi kunci," ujarnya. 

Dia menuturkan, di sekitar kawasan IKN sendiri terdapat 19 Unit Gudang Bulog dengan kapasitas total 60.000 ton. Gudang itu siap menunjang kebutuhan pangan daerah. 

"Jika memang masih belum cukup untuk memenuhi kabutuhan, maka tentunya kita upayakan meningkatkan stok dan infrastruktur yang bisa menunjang ketahanan pangan," terangnya. 

Sementara itu, Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi mengatakan bahwa prioritas hari ini adalah produksinya ada, ketersediaan pangan cukup,

"Nomor satu availability-nya dulu, jadi bagaimana agar pangan kita tersedia dengan cukup baru kemudian kita bicara harga. Karena itu, kita mendorong agar stok pangan terus ditingkatkan, dan juga di hulu tentunya produksi mesti sama-sama kita upayakan. Termasuk di dalamnya menyiapkan langkah-langkah penguatan ketahanan pangan di IKN," jelasnya. 

Adapun menurut BPS, total produksi beras Provinsi Kalimantan Timur pada tahun 2023 diperkirakan sekitar 125,23 ribu ton, atau mengalami penurunan sebesar 14 ribu ton (10,08 persen) dibandingkan produksi beras pada tahun 2022.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya