RI-Australia Sinergi Kembangkan Industri Kendaraan Listrik

RI dan Australia kerja sama kembangkan kendaraan listrik.
Sumber :
  • VIVA/Mohammad Yudha Prasetya

Jakarta – Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Ad Interim, Erick Thohir, menandatangani MoU dengan Menteri Industri dan Sains Australia, Edham Nurredin Ed Husic dalam hal pembentukan mekanisme bilateral untuk memajukan kolaborasi kendaraan listrik kedua negara.

Harapan Yuto Nagatomo Jadi Kenyataan, Kangen-kangenan dengan Eks Presiden Inter Milan Erick Thohir

Erick menyampaikan, kolaborasi ini merupakan bukti kepercayaan dunia internasional, pada potensi pengembangan industri kendaraan listrik di Indonesia.

"Kalau kita lihat, global economy shifting sekarang banyak ke daerah Asia. Maka dengan situasi global yang tidak menentu hari ini, benar-benar terjadi shifting ke Asia," kata Erick di Kementerian BUMN, Jakarta, Kamis, 23 November 2023.

Terpopuler: Erick Thohir Mundur Jadi Ketum PSSI? Respon Mike Tyson Usai Dihajar Jake Paul

Ilustrasi pengisian baterai mobil listrik.

Photo :
  • Paultan

Dengan hubungan erat yang telah dijalin selama ini antara Indonesia-Australia, Erick mengatakan bahwa hal itu telah menjadi pendorong bagi kedua negara untuk memperkuat kerja sama guna meningkatkan pengembangan industri kendaraan listrik. 

Erick Thohir Beri Kode, Ole Romeny Pemain Naturalisasi Selanjutnya Timnas Indonesia

"Kebetulan kedua negara punya sumber daya alam yang bisa disinergikan," ujarnya.

Kolaborasi ini juga sejalan dengan komitmen pemerintah, yang tengah gencar mendorong akselerasi kendaraan listrik dalam konteks transisi energi. Dengan jumlah penduduk Indonesia sebesar 280 juta jiwa saat ini dan masih akan terus bertambah, kendaraan listrik menurutnya dapat menjadi solusi atas sejumlah persoalan lingkungan maupun menjaga ketahanan energi nasional. 

"Pemerintah sudah mengambil posisi bahwa kita harus terus mendorong pengembangan EV. Jadi tidak hanya Indonesia sebagai negara yang memproduksi EV, tapi kita juga punya market yang besar," kata Erick. 

Dia mengaku optimis bahwa pengembangan industri kendaraan listrik akan memiliki dampak besar bagi Indonesia. Salah satunya terhadap pertumbuhan ekonomi, yang juga akan berkontribusi dalam mendorong pembukaan lapangan kerja bagi masyarakat. 

"Dengan MoU ini, saya janjikan mungkin dalam satu bulan ke depan kita bisa punya peta jalan (roadmap) yang bisa kita implementasikan antar kedua negara. Sehingga MoU ini bukan hanya seremonial, tetapi sesuatu yang konkret untuk kemajuan persahabatan kedua negara," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya