Dijenguk Prabowo di Singapura, Luhut: Pembawaannya Lebih Riang Berpasangan dengan GIbran
- Instagram @luhut.pandjaitan
Jakarta – Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan, menceritakan bahwa beberapa hari lalu dirinya dijenguk oleh Menteri Pertahanan yang juga calon presiden Partai Gerindra, Prabowo Subianto.
Luhut pun mengungkapkan beberapa kesan dan pesannya terhadap Prabowo, usai menemuinya pada kesempatan tersebut. Dia mengatakan, Prabowo yang merupakan adik kelasnya sewaktu di militer dulu, nyatanya tidak banyak berubah dibanding 40 tahun lalu.Â
"Yang berubah hanyalah sekarang pembawaan beliau lebih riang dan santai. Saya merasa mungkin ini efek dari bergaul dengan banyak anak muda, apalagi pasangannya sekarang adalah Mas Gibran yang terbilang masih muda juga," tulis Luhut sebagaimana dikutip dari akun Instagram pribadinya, @luhut.pandjaitan, Kamis, 23 November 2023.
Luhut juga berpesan kepada Prabowo, dan mengatakan bahwa membangun Indonesia butuh kerja keras dan waktu yang panjang.
"Saya katakan kepada beliau bahwa membangun negeri ini tidak cukup hanya 5 tahun saja, butuh waktu yang panjang. Maka dari itu perbedaan pendapat dan pilihan diantara kita itu sah-sah saja, yang penting persatuan antar sesama anak bangsa harus selalu kita jaga bersama," ujar Luhut.
Selain bernostalgia tentang masa-masa mereka saat menimba ilmu bersama di luar negeri hingga mendirikan Detasemen 81/Anti Teror, Luhut juga menjelaskan kepada Prabowo terkait berbagai kebijakan strategis di masa pemerintahan Presiden Joko Widodo.
"Dan beliau tampak begitu tertarik, termasuk kami berbicara mengenai program-program unggulan di masa pemerintahan Presiden Joko Widodo yang perlu dilanjutkan dan disempurnakan jika kelak beliau diberi mandat oleh rakyat untuk memimpin Indonesia," lanjutnya.
Luhut pun berpesan kepada Prabowo, untuk menjalankan Indonesia dengan orang-orang profesional pilihannya.
"Jalankanlah negeri ini bersama orang-orang yang profesional di bidangnya, Wo," ujar Luhut.
"Pak Prabowo saya kira sudah sangat paham maksud ucapan saya itu. Bahwa menjadi negara yang kuat dan maju butuh lebih dari sekedar sumber daya alam yang melimpah, tetapi sebuah teamwork yang penuh dengan pemikiran-pemikiran brilian dan inovatif, yang mau bersatu untuk mewujudkannya," ujarnya.