Penyaluran Kredit Baru Perbankan Diproyeksi Naik November 2023, BI Ungkap Tanda-tandanya
- Pixabay
Jakarta – Bank Indonesia (BI) mengungkapkan, penyaluran kredit baru oleh perbankan pada Oktober 2023 terindikasi tumbuh dengan SBT sebesar 82,1 persen. Namun, juga tercatat melambat dibandingkan bulan sebelumnya atau September yang sebesar 92,6 persen.
Kepala Departemen Komunikasi BI, Erwin Haryono mengatakan, faktor utama yang memengaruhi penyaluran kredit baru tersebut antara lain permintaan pembiayaan dari nasabah, tingkat persaingan usaha dari bank lain, serta prospek kondisi moneter dan ekonomi ke depan.
"Penyaluran kredit baru oleh perbankan pada Oktober 2023 terindikasi tumbuh dengan SBT sebesar 82,1 persen," kata Erwin dalam keterangannya Senin, 20 November 2023.
Berdasarkan kategori bank, perlambatan penyaluran kredit baru pada Oktober 2023 diperkirakan terjadi pada seluruh kategori bank. Untuk jenis penggunaan, penyaluran kredit baru pada Oktober 2023 terindikasi melambat pada hampir seluruh jenis kredit.
Menurutnya, penyaluran kredit baru diperkirakan kembali meningkat pada November 2023, terindikasi dari nilai SBT prakiraan penyaluran kredit baru November 2023 sebesar 92,9 persen.
"Peningkatan penyaluran kredit baru pada November 2023 diperkirakan terjadi pada seluruh kategori bank," jelasnya.Erwin melanjutkan, pembiayaan korporasi pada Oktober 2023 terindikasi tumbuh dibandingkan bulan sebelumnya. Hal tersebut tercermin dari Saldo Bersih Tertimbang (SBT) pembiayaan korporasi sebesar 15,7 persen.
Adapun sumber pembiayaan korporasi terutama berasal dari dana sendiri, diikuti pembiayaan yang berasal dari perbankan dalam negeri dan pemanfaatan fasilitas kelonggaran tarik.
Di sisi rumah tangga, permintaan pembiayaan baru terindikasi relatif stabil pada Oktober 2023 dengan mayoritas pembiayaan masih dipenuhi dari bank umum.
Selain perbankan, sumber pembiayaan lain yang menjadi preferensi rumah tangga untuk memenuhi kebutuhan pembiayaan antara lain koperasi dan leasing.