Alasan Kemenhub Pakai Konsultan Internasional untuk Perbaiki Roda LRT

2 Hari Diresmikan Jokowi, LRT Jabodebek Udah Ngadat
Sumber :
  • VIVA

Jakarta - Kementerian Perhubungan melalui Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA), menggandeng konsultan internasional, Systra, untuk menelusuri kendala yang dialami oleh LRT Jabodebek terkait perbaikan roda trainset (TS) yang aus.

Data Kemenhub: Pelita Air Jadi Maskapai yang Berhasil Pertahankan OTP di Atas 90 Persen

Direktur Jenderal Perkeretaapian Kemenhub, Risal Wasal menjelaskan, upaya menggandeng Systra ini dilakukan untuk mempercepat pemulihan pelayanan LRT Jabodebek yang sempat terganggu akibat masalah pada bagian roda tersebut.

"Keterlibatan Systra diharapkan mampu memberikan masukan yang komprehensif, untuk mengatasi masalah pada roda LRT Jabodebek," kata Risal dalam keterangannya, Sabtu, 18 November 2023.

Sepakati Standar Kapal Demi Cegah Detensi, RI-Tiongkok Teken MoU Keselamatan Maritim

Dia menegaskan bahwa pihaknya ingin fokus kepada solusi untuk mengatasi kendala yang terjadi. "Sehingga pemenuhan headway 7,5 menit dapat segera terwujud," ujarnya.

Presiden Joko Widodo Jajal LRT Jabodebek

Photo :
  • VIVA/Farhan Faris
Proyek LRT Jakarta Fase 1B Raih Rekor MURI Pembangunan Konstruksi Struktur Tercepat

Terkait upaya penanganan yang dilakukan, Risal menyebut bahwa saat ini proses pembubutan roda masih berlangsung dan diharapkan dapat segera tuntas. Terlebih, pihak operator telah melakukan pengadaan mesin bubut tambahan, sehingga dapat mempercepat proses perbaikan roda.

Risal menjelaskan, penanganan yang telah dilakukan selain pembubutan roda, yakni dengan memperhalus profil permukaan dan memberi cairan lubricant pada rel LRT Jabodebek.

"Alhamdulillah, pasca dilakukan grinding dan pelumasan ini sudah tidak ditemukan aus pada roda, sehingga trainset (TS) yang beroperasi saat ini dalam kondisi aman dan tidak perlu dilakukan penggantian," kata Risal.

Risal juga mengapresiasi para pengguna LRT Jabodebek, yang masih terus mendukung shifting atau pergeseran dari kendaraan pribadi kepada angkutan umum. Hal ini terlihat dari lonjakan penumpang KRL Jabodetabek pada stasiun-stasiun yang terintegrasi LRT Jabodebek, seperti Stasiun Sudirman dan Stasiun Cawang sebesar 35 persen sejak LRT Jabodebek dioperasikan.

"DJKA akan terus mengupayakan penambahan TS untuk mengakomodasi demand penumpang, sehingga masyarakat dapat terlayani dengan lebih baik dan lebih cepat," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya