Gandeng Australia, Mendag Perkuat Kerjasama Bidang Jasa, EV, hingga Pajak e-Commerce
- Dok APEC
Jakarta - Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan, meminta kepada pemerintah Australia untuk mengimpor lebih banyak produk ke Indonesia, sebagai upaya rebalancing atau penyeimbangan kembali perdagangan antara Indonesia-Australia.
Hal itu diutarakannya dalam pertemuan bilateral dengan Menteri Perdagangan, Pariwisata, dan Investasi Australia, Don Farrell, di sela-sela acara KTT Asia-Pacific Economic Cooperation (APEC) yang digelar di San Fransisco, Amerika Serikat.
"Australia memiliki tantangan perdagangan dengan China, namun kita berharap mereka mau menjalin kerja sama dengan negara-negara ASEAN, khususnya Indonesia," kata Zulhas dalam keterangannya, Kamis, 16 November 2023.
Dia menambahkan, diperlukan peningkatan kerja sama bilateral RI-Australia, khususnya di bidang perdagangan jasa. Di sisi lain Australia sendiri mengakui bahwa saat ini mereka masih kekurangan tenaga kerja di Australia.
Terkait perdagangan e-commerce di World Trade Organization (WTO) untuk perpanjangan moratorium pembebasan pajak, Zulhas sepakat untuk membahas hal ini lebih lanjut karena masih adanya perbedaan antarnegara.
Sementara untuk kebijakan e-commerce lokal, Zulhas mengaku masih berusaha menemukan solusi, untuk mengatur pedagang online dan offline tersebut.
Mendag juga mencermati perkembangan Indonesia-Australia CEPA, yang ke depannya diharapkan mampu melahirkan kerja sama dalam mengembangkan electric vehicle (EV). Sebab, Australia memiliki banyak cadangan lithium, yang dapat menguntungkan Indonesia apabila bisa menjalin kesepakatan dengan pemerintah Australia.
Selain itu, lanjut Zulhas, Australia juga menyampaikan adanya perusahaan di Adelaide, yang telah membuat satelit dan mampu mendeteksi titik-titik keberadaan lithium yang ada di Indonesia. Hal ini tentu menjadi kabar baik untuk dunia kendaraan listrik antara kedua negara.
"Australia juga meminta kesamaan pandangan pada Indonesia terkait WTO MC13. Lalu, perundingan di forum Indo-Pacific Economic Framework (IPEF) pilar satu, terkait pembahasan critical minerals, yang saat ini masih dalam proses perundingan," ujarnya.