Para Menkeu Negara APEC Kumpul Bahas Ekonomi AS dan China
- Anisa Aulia/VIVA.
Jakarta – Para menteri keuangan berkumpul di San Francisco, menghadiri Asia-Pacific Economic Cooperation (APEC). Pada pertemuan itu mereka membahas mengenai situasi perekonomian dunia yang saat ini mengalami tekanan.
Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan, pada pertemuan tersebut dibahas mengenai status perekonomian dunia, dan langkah apa saja yang dilakukan mengatasi kondisi tersebut.
"Sesi pertama dibuka dengan topik yang sangat relevan bagi para anggota APEC, situasi perekonomian global. Mengenai bagaimana kondisi perekonomian Amerika Serikat dan RRT (China) serta dampaknya bagi dunia," ujar Sri Mulyani lewat Instagramnya @smindrawati Rabu, 15 November 2023.
Bendahara Negara ini menjelaskan, Amerika Serikat saat ini sedang mengalami tekanan inflasi yang menyebabkan melonjaknya suku bunga. Sementara RRT tengah mengalami pelemahan perekonomian domestik, salah satunya berasal dari sektor properti.
"Forum APEC ini menjadi ruang temu untuk membahasnya. Kami sepaham, kebijakan fiskal diperlukan untuk merespons kondisi-kondisi dunia. Tidak mudah, tentu," ujarnya.
Selain itu, terang dia, Indonesia membagikan pengalaman serta pelajaran dari pemulihan ekonomi pasca-pandemi. Termasuk bagaimana menjaga perekonomian di tengah guncangan-guncangan ekonomi yang telah dilewati, mulai bahan bakar hingga pangan.
Lebih lanjut, juga dibahas mengenai isu perubahan iklim. Dalam hal ini pembiayaan berkelanjutan kembali digaungkan.
"Sebuah isu yang tidak mudah dan begitu pelik, terutama terkait pembiayaan transisi energi dari sebuah negara. Indonesia sendiri termasuk negara yang begitu kuat berkomitmen menuju ekonomi hijau, meski masih banyak aral melintang yang harus dihadapi," jelasnya.
Pada sesi penutup, Sri Mulyani membeberkan para menteri keuangan APEC membahas mengenai ekonomi digital. Mulai mata uang kripto hingga aset digital lainnya.
"Kami semua sepakat, dengan pesatnya kemajuan teknologi kini, tema ini ke depannya akan semakin penting dan relevan bagi perekonomian seluruh dunia," imbuhnya.