Per 10 November 2023, Program Bedah Rumah Kementerian PUPR Tembus 143.009 Unit

Presiden Joko Widodo meninjau lokasi kegiatan bedah rumah di Kota Medan.
Sumber :
  • Dok. Pemprov Sumut

Jakarta – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menggulirkan program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS), atau yang dikenal dengan program Bedah Rumah pada TA 2023. 

Bedah Ratusan Rumah Tak Layak Huni dan Sediakan Puluhan Sumur Bor, Ini Janji Andra Soni

Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono menjelaskan, sampai 10 November 2023, peningkatan kualitas rumah swadaya yang sudah disalurkan sebanyak 143.009 unit, atau sekitar 95,10 persen dari total target 150.380 unit.

"Program BSPS dengan metode Padat Karya Tunai (PKT) bertujuan untuk mempertahankan daya beli masyarakat dan mengurangi angka pengangguran," kata Menteri Basuki dalam keterangannya, Senin, 13 November 2023.

Tingkatkan Perekonomian Bojonegoro, Setyo Wahono Bakal Perkuat Industri Padat Karya

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono.

Photo :
  • Dok. PUPR

Dia mengatakan, program ini merupakan bentuk perhatian pemerintah kepada masyarakat berpenghasilan rendah, untuk menghuni rumah yang layak sekaligus membuka lapangan pekerjaan sebagai tukang untuk rehabilitasi rumah.

Roatex Siap Terapkan Pembayaran Tol Tanpa Sentuh di Indonesia

"Saya harap program ini dapat meningkatkan kualitas hidup para penerima bantuan dengan memiliki rumah yang lebih layak, sehat dan nyaman," ujarnya.

Program BSPS pada dasarnya merupakan bantuan stimulan yang diberikan pemerintah kepada masyarakat berpenghasilan rendah, yang rumahnya tidak layak huni. Hal itu guna mendorong dan meningkatkan keswadayaan dalam peningkatan kualitas rumahnya, beserta prasarana, sarana dan utilitas umumnya.

Untuk tahun 2023, pembangunan rumah swadaya dilaksanakan melalui program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya melalui Rupiah Murni (RPM) dengan realisasi sebanyak 138.259 unit serta melalui pinjaman bank dunia (NAHP) sebanyak 4.750 unit. 

Program BSPS Kementerian PUPR dilaksanakan dengan metode Padat Karya Tunai (PKT), dengan melibatkan masyarakat/warga sebagai pelaku pembangunan. Sehingga juga menciptakan lapangan kerja dan meningkatkan perekonomian masyarakat setempat.

"Saat ini program BSPS telah menyerap tenaga kerja sebanyak 275.936 orang atau sekitar 91,75 persen, dari total target 300.760 tenaga kerja," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya