Ekonomi Kuartal III Kurang Bertenaga, Sri Mulyani: Konsumsi Lebih Rendah dari Ekspektasi
- VIVA/Mohammad Yudha Prasetya
Jakarta – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, pertumbuhan ekonomi kuartal III-2023 sebesar 4,94 persen secara year on year (yoy), atau melambat dari kuartal II-2023. Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati mengatakan, konsumsi diakui lebih rendah dari ekspektasi Pemerintah. Sebab, pertumbuhan konsumsi rumah tangga kuartal III-2023 hanya sebesar 5,06 persen atau melambat dari kuartal II-2023 yang sebesar 5,22 persen.
"Kalau kita lihat dibandingkan dengan outlook yang selama ini biasanya Pak Febrio (Kepala BKF Kemenkeu) sampaikan, untuk konsumsi yang dikeluarkan oleh BPS memang relatif lebih rendah dari yang kita ekspektasi," kata Sri Mulyani dalam konferensi pers, dikutip Selasa, 7 November 2023.
Sri Mulyani mengatakan, pertumbuhan konsumsi rumah tangga tidak sesuai ekspektasi karena Pemerintah sebelumnya melihat adanya kepercayaan konsumen yang tinggi.
"Ini perlu kita lihat pengaruhnya apa, apakah psikologis dengan kondisi El Nino, harga beras naik, dan berbagai faktor," jelasnya.
Kendati demikian, Sri Mulyani mengatakan bahwa Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) pada kuartal III-2023 tumbuh tinggi dibandingkan ekspektasi. PMTB tercatat tumbuh tinggi di 5,7 persen.
"Ini konfirmasi dengan tadi industri manufaktur dan masuknya capital inflow. Jadi ini masih sangat positive story dari Indonesia yang kita akan coba untuk jaga terus," imbuhnya.