Impor Beras 1 Juta Ton dari China Terancam Gagal Gegara Harganya Gak Masuk

Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi di Gudang Bulog
Sumber :
  • VIVA/Anisa Aulia

Jakarta – Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas), Arief Prasetyo Adi mengatakan, upaya pemerintah mengimpor beras sebesar 1 juta ton dari China terancam gagal. Padahal, sebelumnya China sudah menyatakan kesiapan mereka, untuk memasok beras sebanyak 1 juta ton kepada Indonesia.

Brutal! Pengendara Mobil SUV Ini Tabrak Anak SD dan Orang Tua di China

Arief menjelaskan, kendala utama yang mengancam batalnya impor beras 1 juta ton dari China itu, adalah terkait masalah harga yang ditawarkan China, yang menurutnya tidak cocok dengan penawaran dari Indonesia.

"(Beras) yang dari China harganya enggak masuk," kata Arief di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin, 6 November 2023.

PKB: Kenaikan PPN Bukan Harga Mati untuk Penguatan APBN

Meski demikian, Arief mengaku belum bisa memastikan apakah rencana impor beras dari China itu benar-benar akan batal. Dia hanya menegaskan bahwa apabila harga yang ditawarkan oleh pihak China tidak cocok, maka kemungkinan impor beras itu memang tidak bisa terwujud.

Plt Menteri Pertanian (Mentan) merangkap Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi.

Photo :
  • Bapanas
Zulhas Tegaskan Indonesia Tak Impor Beras pada 2025, Ada Tapinya

"Kalau nanti harganya masuk, ya bisa juga (jadi impor beras dari China). Karena kan enggak boleh terlalu tinggi kan (harganya)," ujarnya.

Dia menambahkan, sejauh ini rencana impor beras yang akan dilakukan oleh pemerintah, yakni sebesar 1,5 juta ton. Dimana, kebanyakan dari jumlah itu dipasok dari negara-negara Asia Tenggara, mulai dari Vietnam, Thailand, hingga Myanmar.

Meski demikian, Arief mengakui bahwa ada kemungkinan juga beras dari India bisa masuk ke Indonesia. Terlebih, Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan, saat ini memang tengah melakukan lobi kepada pihak India untuk mengimpor beras tersebut.

Ilustrasi harga beras.

Photo :
  • VIVA/Anisa Aulia

Selain impor demi memenuhi kebutuhan beras nasional, Arief memastikan bahwa Menteri Pertanian, Amran Sulaiman, juga sudah diperintahkan Presiden Jokowi untuk mempercepat penanaman padi di sentra produksi beras. Targetnya, di bulan April atau Mei 2024, panen raya akan terjadi dan stok beras nasional bisa mencukupi kebutuhan yang ada.

"Pak Mentan juga diminta Pak Jokowi untuk mempercepat musim tanam di bulan November-Desember ini, supaya di bulan April dan Mei tahun depan berasnya juga sudah lebih banyak," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya