Menguat Pagi Ini, Rupiah Dihantui Data Tenaga Kerja AS

Ilustrasi rupiah dan dolar AS.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay

Jakarta – Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS di pasar spot menguat pada perdagangan Senin pagi, 6 November 2023. Rupiah menguat sebesar 161 poin atau 1,02 persen ke posisi Rp 15.566 per dolar AS.

Trump Mau Berlakukan Tarif Impor ke Negara Besar, Anindya Bakrie: Indonesia Punya Peluang

Berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) terakhir atau Jumat sore, mematok rupiah di angka Rp 15.771 per dolar AS.

Pengamat Pasar Uang Ariston Tjendra memperkirakan, nilai tukar rupiah akan melemah terhadap dolar AS pada hari ini. Hal itu seiring dengan data tenaga kerja AS versi Pemerintah AS yang dirilis lebih buruk dari ekspektasi pasar.

Intip Kolaborasi Pemerintah, Otoritas Keuangan hingga Perbankan Akselerasi Program 3 Juta Rumah

Menghitung uang kertas rupiah pecahan 100 ribu (Foto ilustrasi)

Photo :
  • ANTARA FOTO/Aprillio Akbar

"Data Non Farm Payrolls Oktober dirilis 150 ribu lebih rendah dari ekspektasi 180 ribu. Dan data tingkat pengangguran 3,9 persen lebih tinggi dari ekspektasi 3,8 persen, hasil ini mendorong pelemahan dolar AS terhadap mata uang utama dunia," kata Ariston kepada VIVA Senin, 6 November 2023.

OJK Klaim Aset Kripto Berpotensi Dorong Pertumbuhan Ekonomi Indonesia, Begini Penjelasannya

Ariston mengatakan, dengan hal tersebut akan menguatkan kemungkinan The Fed akan mengakhiri periode bunga tinggi lebih cepat.

Selain itu, Ariston menilai tenaga kerja AS ini juga bisa menjadi dukungan tambahan untuk pelemahan nilai tukar AS terhadap nilai tukar lainnya. Selain hasil rapat kebijakan moneter AS yang terakhir kemarin yang kurang hawkish.

Karyawati menunjukkan mata uang rupiah dan dolar AS di salah satu gerai penukaran mata uang asing di Jakarta.

Photo :
  • ANTARA FOTO/Reno Esnir

"Pelaku pasar mungkin bertambah yakin untuk masuk ke aset berisiko, sehingga ini bisa mendorong penguatan rupiah lagi," ujarnya. 

Sedangkan dari dalam negeri, Ariston menuturkan pasar kini tengah menunggu data Produk Domestik Bruto (PDB) kuartal III-2023. Seban data yang di atas 5 persen bisa memberikan persepsi postif untuk rupiah.

Adapun mata uang rupiah terhadap dolar AS berpotensi menguat ke Rp 15.680-Rp 15.650. Sedangkan potensi resisten di kisaran Rp 15.800.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya