Pengusaha Curhat Takut Investasi di IKN: Ujung-ujungnya Kami Diperiksa
- Setpres
Jakarta - Salah satu pengusaha yang hadir dalam acara Kompas 100 CEO Forum, curhat kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengenai kekhawatirannya untuk berinvestasi di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.
Pengusaha itu mengatakan kepada Jokowi bahwa mereka siap berinvestasi di IKN. Namun, para pengusaha khawatir terhadap kepastian dan reformasi hukum.
"Jangan sampai kita support, tapi kita enggak jelas nanti ujung-ujungnya ya Bapak tahu deh. Ujung-ujungnya kita yang diperiksa," kata Anne Patricia Sutanto,Ā Vice Chief Executive OfficerĀ PT Pan Brothers Tbk, dikutip dariĀ tayangan Youtube Sekretariat Presiden Jumat, 3 November 2023.
Adapun terkait rencana Kepala Negara ini untuk melakukan upacara kemerdekaan di IKN pada tahun depan. Dia meminta, agar Jokowi bekerja pelan-pelan dalam membangun IKN.
"Izin Pak, saya tahu 2024 Bapak ingin kita upacara di sini. Tapi nuwun sewu pak, kami siap sat set, tapi juga ada alon-alon asal kelakon-nya, mengingat edukasi dan penegakan hukum sama pentingnya dengan IKN," ujarnya.
Merespons hal ini, Jokowi mengatakan bahwa banyak orang berpikir bahwa IKN akan selesai. Padahal, pembangunan di IKN membutuhkan waktu kurang lebih 15 tahun.
"Tahun depan banyak berpikir IKN jadi, siapa yang ngomong? Tahun depan itu kita mau upacara di IKN, lapangannya, rumputnya sudah ditanam, pasti rampung. Kalau yang lain-lain bisa sampai 15 tahun," ujarnya.
Jokowi juga meminta, kepada para pengusaha untuk tidak khawatir terkait keberlanjutan pembangunan IKN. Sebab menurutnya, pembangunan itu pasti dilanjutkan karena sudah ada dalam Undang-undang.
"Jadi kembali IKN adalah investasi masa depan kita, investasi untuk keberlanjutan Indonesia. Jadi kalau masih ada khawatir, khawatir apa gitu lho. 'Pak nanti nggak dilanjutkan', lho ini undang-undangnya sudah ada. Undang-undangnya itu didukung oleh 93 persen di DPR, apalagi? Takut apalagi? Takut Pemilu?" ucapnya.
Terkait Pemilu, Jokowi mengatakan bahwa hal tersebut bukan lah baru. Sebab itu sudah berlangsung selama beberapa kali.
"Ya kalau mau Pemilu anget-anget dikit, agak-agak panas kan nggak papa, yang paling penting Bapak/Ibu jangan beli kipas, ngipasin. Atau Bapak/Ibu (jangan) beli kompor, panas-panasin," imbuhnya.