Rupiah Loyo, BPS: Inflasi Barang Impor Perlu Diwaspadai

Petugas jasa penukaran valuta asing memeriksa lembaran mata uang rupiah dan dolar AS di Jakarta
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari

Jakarta – Badan Pusat Statistik (BPS) meminta, Pemerintah untuk mewaspadai pelemahan mata uang rupiah ke bulan-bulan berikutnya. Sebab pelemahan rupiah itu akan mengerek imported inflation atau inflasi barang impor.

Zulhas Tegaskan Indonesia Tak Impor Beras pada 2025, Ada Tapinya

Adapun dalam beberapa waktu terakhir nilai tukar rupiah melemah terhadap dolar AS. Pada Rabu pagi, 1 November 2023 rupiah dibuka melemah sebesar 0,35 persen ke posisi Rp 15.940 per dolar AS.

"Imported inflation memang perlu diwaspadai dalam bulan-bulan ke depan," kata Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS, Pudji Ismartini dalam konferensi pers, Rabu, 1 November 2023.

BI Governor: Rupiah Weakens by 0.84 Percent in November 2024

ilustrasi impor.

Photo :
  • VIVA/Muhamad Solihin

Namun, menurut Pudji, langka pre-emptive yang sudah dilakukan Bank Indonesia (BI) dengan menaikkan suku bunga dapat mengerem permintaan.

BI Governor: Global Economic Slowdown Driven by US Tariff Policy

"Langkah pre-emptive dari BI dengan menaikkan suku bunga, juga bisa mampu ngerem sisi permintaan pada komoditas-komoditas dengan komponen impor yang signifikan," ujarnya.

Pudji melanjutkan, untuk dampak pelemahan rupiah terhadap imported inflation biasanya tercermin dari komoditas-komoditas yang diimpor secara langsung maupun bahan baku yang berasal dari impor.

"Jadi baik komoditas itu di impor maupun bahan bakunya, di antaranya misalkan bawang putih selama ini banyak impor, mobil, mie kering instan, roti karena produk-produknya berbahan tepung terigu. Ada tahu tempe karena berbahan baku kedelai," jelasnya.

 Ketua DPP PKB Dita Indah Sari

PKB: Kenaikan PPN Bukan Harga Mati untuk Penguatan APBN

Ketua DPP PKB Dita Indah Sari mengatakan bahwa kenaikan PPN sebanyak 12 persen bukan harga mati atau jalan salah satu-satunya untuk menguatkan APBN.

img_title
VIVA.co.id
21 November 2024