Bank Mandiri Monitor Dampak Pelemahan Rupiah ke Debitur dengan Pinjaman Valuta Asing

Ilustrasi rupiah dan dolar AS.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay

Jakarta – Mata uang rupiah dalam beberapa waktu terakhir mengalami pelemahan terhadap dolar AS. Bahkan kini rupiah sudah menembus angka Rp 15.915 per dolar AS atau mendekati Rp 16.000.

Respons Bank Mandiri soal Rencana Prabowo Bangun Koperasi Merah Putih

Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi mengatakan, melemahnya rupiah berpotensi meningkatkan risiko kredit debitur dengan pinjaman dalam valuta asing.  

"Dan bank perlu memonitor secara disiplin debitur valas yang pendapatannya dalam rupiah, untuk memastikan repayment capacity dari debitur," kata Darmawan dalam konferensi pers di Jakarta, Senin, 30 Oktober 2023.

Bank Mandiri Siapkan Rp 31,6 Triliun Uang Tunai untuk Lebaran Idul Fitri

Gedung Bank Mandiri

Photo :
  • Dokumentasi Bank Mandiri

Mengantisipasi hal itu, Darmawan menjelaskan bahwa Bank Mandiri memiliki sistem peringatan dini untuk mendeteksi penurunan dari kinerja para debitur.

Sri Mulyani Ungkap Biang Kerok Penyebab Kurs Rupiah Tembus Rp 16.300 per Dolar AS

"Sebagai langkah antisipatif bank mandiri memiliki early warning sistem untuk mendeteksi penurunan kinerja debitur. Selain itu kami memang mendorong pertumbuhan kredit di rupiah," jelasnya.

Darmawan melanjutkan, dampak pelemahan rupiah terhadap dolar AS ke ekonomi Indonesia diperkirakan sangat terbatas. Hal itu didukung dengan fundamental Indonesia yang masih sangat baik.

"Ini juga tercermin dari konsumsi dan investasi masih tetap tumbuh. Inflasi terjaga di level yang rendah, dan neraca perdagangan yang terus surplus, meskipun ada penurunan," jelasnya.

Ilustrasi uang rupiah

Dibuka Menguat, Rupiah Berpotensi Balik Melemah Tertekan Data Pengangguran AS

Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS di pasar spot menguat pada pembukaan perdagangan Jumat, 14 Maret 2025.

img_title
VIVA.co.id
14 Maret 2025